Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar dan Bahayanya
Masalah bayi terlilit tali pusar adalah hal yang sangat umum terjadi, hampir semua ibu hamil bisa mengalami hal ini. Meski demkian bayi yang terlilit tali pusar bisa sangat mengkhawatirkan apabila terlambat ditangani.
Tali pusar berfungsi untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen dari tubuh ibu ke janin. Dengan cara inilah akhirnya bayi bisa berkembang dengan sempurna.
Ketika terjadi masalah pada tali pusar maka bisa menyebabkan beberapa gangguan yang terjadi pada janin. Ibu mungkin kurang peka dengan kondisi tersebut tapi dalam pemeriksaan kehamilan semua akan terlihat jelas.
Baca Juga: Plasenta Previa
Lalu apa saja penyebab bayi terlilit tali pusar dan bahayanya? Simak penjelasan dibawah ini.
Daftar Isi:
Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar
Meskipun jarang terjadi terdapat beberapa faktor penyebab bayi terlilit tali pusar, yaitu:
- Gerakan bayi yang berlebihan
Bayi yang bergerak dalam kandungan pasti akan membuat ibu merasa bahagia. Tapi ada saja bayi yang bergerak lemah dan bayi yang bergerak sangat kuat.
Ketika bayi memiliki gerakan yang sangat kuat maka biasanya bayi memiliki banyak posisi yang berbeda setelah bergerak. Ini juga yang akhirnya bisa menyebabkan masalah bayi sungsang.
Kemudian tali pusar yang terdiri dari bahan gelatin dan jeli bertujuan untuk menjaga pembuluh darah dalam tali pusar tersebut. Karena ini sangat elastis maka gerakan yang mudah juga terjadi dengan cepat.
Tekanan dan tarikan saat bayi bergerak akhirnya bisa membuat tali pusar justru melilit tubuh bayi sendiri.
- Ukuran tali pusar panjang
Beberapa ibu yang hamil dengan membawa tali pusar yang lebih panjang juga mudah terkena masalah janin terlilit tali pusar. Bayi umumnya merasa bisa bergerak dengan lebih bebas karena tali yang lebih panjang.
Karena itu bayi juga akan bergerak terlalu bebas sehingga membuat tali yang elastis terkadang mengencang dan mengendur sendiri. Inilah yang membuat bayi terlilit tali pusar.
Hal yang paling sering terjadi dalam masalah ini adalah ketika bayi mengalami lilitan tali pusar pada bagian leher. Risiko persalinan yang rumit bisa menyebabkan kondisi bayi berada dalam bahaya.
Namun kasus ini juga sering membuat bayi lahir normal tanpa masalah apapun.
- Hamil kembar
Hamil kembar memberi beberapa risiko untuk ibu dan janin salah satunya adalah ketika janin terlilit tali pusar. Tidak hanya satu janin yang mengalami hal ini tapi juga pada dua janin sekaligus.
Terkadang tali pusar bayi yang lain justru mengikat bayi yang lainnya sehingga menjadi sangat rumit. Biasanya masalah ini akan segera diketahui saat pertengah trimester kedua.
Karena beberapa kondisi inilah akhirnya bayi yang kembar harus dilahirkan secara prematur. Persalinan prematur juga menjadi solusi agar salah satu bayi atau kedua bayi bisa diselamatkan.
Tapi tentu perawatan bayi prematur kembar memang harus sangat intensif dan membutuhkan biaya yang besar.
- Bayi mulai masuk ke panggul
Janin yang terlilit tali pusar juga bisa lebih cepat masuk ke dalam rongga panggul. Umumnya kondisi ini terjadi menjelang persalinan.
Jika kepala bayi sudah berada dibawah bagian rahim maka bayi akan siap dilahirkan secara normal. Bayi yang sudah masuk ke dalam rongga panggul akan membawa plasenta dan tali pusar.
Inilah yang kemudian mendorong proses pembukaan dan kontraksi menjelang persalinan. Jika tali pusar tidak mengikat bagian leher maka biasanya bayi akan lahir dalam kondisi sempurna.
Tapi jika bayi terlilit tali pusar dengan sangat rapat maka biasanya bayi akan kekurangan oksigen yang ditandai dengan detak jantung yang lebih cepat.
- Ketika gizi ibu hamil tidak tercukupi
Mungkin tidak disadari ternyata kurang gizi pada ibu hamil memang sangat berbahaya untuk janin. Salah satunya bisa menyebabkan bayi terlilit tali pusar.
Penyebab awalnya terjadi ketika zat gizi ibu tidak penuh maka tali pusar menjadi kurang elastis karena kurang gelatin. Kemudian bagian pembuluh darah dalam tali pusar juga tidak bisa terlindungi sehingga bayi bisa kekurangan oksigen.
Saat bayi bergerak secara tidak sengaja maka tali pusar akan menjadi mengikat bayi karena kurang elastis. Kemudian ini juga bisa menjadi lebih parah karena air ketuban ibu berkurang.
Akhirnya gerakan bayi menjadi lebih terbatas dan menjadi terlilit tali pusar.
- Ukuran bayi yang berlebihan
Beberapa kehamilan memang berbeda, salah satunya adalah ketika ibu hamil mengandung bayi yang sangat besar. Kondisi ini bisa terjadi karena ibu menderita diabetes gestasional dan gaya hidup yang kurang sehat selama hamil.
Ketika ukuran bayi menjadi lebih besar maka biasanya juga menyebabkan kondisi gerakan bayi sangat terbatas. Kemudian kondisi tali pusar juga kurang elastis sehingga saat bayi bergerak maka akan terlilit tali pusar secara tidak sengaja.
Inilah yang membuat bayi besar dalam kandungan memang perlu diperhatikan oleh ibu dan dokter yang merawat kehamilan Anda.
- Terjadi selama persalinan
Bayi yang terlilit tali pusar juga bisa terjadi selama masa persalinan. Biasanya ini terjadi ketika persalinan normal menjadi sangat sulit.
Misalnya seperti kasus bayi sungsang dimana dokter melakukan persalinan normal. Akibatnya bayi bisa menjadi lebih stres dan tertekan.
Gerakan bayi menjadi tidak teratur dan akhirnya terlilit tali pusar. Ini hal yang sangat berbahaya, terlebih ketika ibu juga menerima induksi untuk mempercepat proses pembukaan.
- Air ketuban berlebihan
Produksi air ketuban yang berlebihan atau polihidramnion adalah hal yang sangat buruk untuk kesehatan ibu dan bayi.
Dengan air ketuban yang lebih banyak maka bisa menyebabkan bayi bergerak dengan sangat bebes. Dengan berbagai gerakan ini akhirnya bayi terlilit tali pusar.
Risiko lain dari polihidramnon juga termasuk seperti persalinan prematur, pecahnya air ketuban, dan kelainan pada plasenta.
Bahaya Jika Bayi Terlilit Tali Pusar
Apa saja bahayanya? berikut ini beberapa diantaranya:
- Bayi meninggal dalam kandungan
Hal paling berbahaya dari bayi terlilit tali pusar adalah ketika bayi meninggal dalam kandungan. Hal ini biasanya terjadi karena bayi tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.
Ketika tali pusar sudah melilit tubuh bayi maka kerja pembuluh darah untuk menyampaikan oksigen dan nutrisi menjadi kurang maksimal.
Pada satu waktu maka proses itu bisa berhenti karena pembuluh darah yang sudah tidak bisa bekerja. Akhirnya bayi meninggal dalam kandungan.
- Kelainan plasenta
Bayi yang terlilit tali pusar juga bisa mengalami kelainan plasenta selama kehamilan. Ini hal yang sangat berbahaya terutama ketika plasenta turun menutupi jalan lahir.
Tali pusar yang terhubung dengan plasenta menjadi tidak berfungsi seperti biasanya. Akhirnya plasenta bisa berubah dari posisi yang seharusnya.
Jika ini terjadi sebelumĀ masa persalinan maka bisa menyebabkan bayi lahir prematur dan risiko kematian bayi dalam kandungan.
- Persalinan yang rumit
Bayi yang terlilit tali pusar umumnya bisa dilahirkan secara normal dan caesar. Semua pilihan ini sangat tergantung dengan kondisi ibu dan bayi dalam kandungan.
Jika dilahirkan secara normal maka biasanya ada risiko termasuk persalinan yang lebih sulit. Jika ukuran bayi lebih besar maka persalinan bisa lebih menyakitkan.
Karena itu jika kondisi sangat buruk maka biasanya dokter akan menyarankan persalinan caesar.
- Berat badan bayi saat lahir cukup rendah
Masalah lain yang terjadi adalah ketika berat badan bayi yang lahir ternyata sangat rendah. Semua ini bisa terjadi karena ketika bayi terlilit tali pusar maka bayi tidak bisa menerima oksigen dan nutrisi secara penuh.
Inilah yang akhirnya menyebabkan kondisi pertumbuhan bayi dalam kandungan menjadi terhambat. Terkadang masalah ini disertai dengan komplikasi lain termasuk kelainan pertumbuhan organ bayi.
Itulah semua penyebab bayi terlilit tali pusar dan bahayanya. Ternyata kondisi ini cukup berbahaya sehingga jika ada indikasi masalah tersebut maka segera lakukan pemeriksaan rutin ke dokter yang merawat Anda.
Sumber:
- https://www.bellybelly.com.au/birth/nuchal-cord-9-facts-cord-around-the-neck/
- https://www.verywellfamily.com/umbilical-cord-accidents-and-stillbirth-2371764
- https://utswmed.org/medblog/nuchal-cord-during-pregnancy/