Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views : Ad Clicks : Ad Views :
img
Home / Kehamilan / Jenis-Jenis Hormon Kehamilan dan Manfaatnya

Jenis-Jenis Hormon Kehamilan dan Manfaatnya

/
/
312 Views

Selama masa kehamilan, tubuh menghasilkan banyak hormon kehamilan yang akan membantu perkembangan dan pertumbuhan bayi di dalam rahim.

Hormon kehamilan menyebabkan Ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikis seperti stres dan munculnya beberapa keluhan seperti sakit kepala dan perut.

Beberapa gejala tersebut diantaranya memang telah ada sebelum kehamilan dan sebagian lagi hanya akan muncul ketika sedang hamil.

Untuk lebih memahami tentang hormon kehamilan, berikut ini adalah beberapa jenis-jenis hormon kehamilan beserta manfaatnya:

1. Hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Hormon HCG dibuat oleh Vili Chorialis (Chorionic Villi) yakni bagian dari plasenta dan diproduksi tepat setelah pembuahan terjadi. Hormon inilah yang biasanya digunakan sebagai detektor tanda-tanda awal kehamilan.

Hormon HCG juga berfungsi untuk membantu menjaga perkembangan dan pertumbuhan janin di dalam rahim.

Ketika kadar HCG rendah, maka ada kemungkinan ibu hamil mengalami gangguan kehamilan, baik itu berupa kehamilan ektopik, perkiraan usia kehamilan yang terlalu muda, atau bahkan bayi telah meninggal di dalam rahim.

Namun bukan berarti pula kadar HCG yang tinggi memiliki arti kehamilan yang sehat. Kadar HCG yang tinggi bisa berarti bayi mengalami down sindrom, kehamilan kembar, atau usia kehamilan yang lebih tua dari perkiraan.

Hormon HCG juga dapat menyebabkan rasa ingin buang air kecil terus menerus. Hal ini dikarenakan hormon HCG juga menumpuk pada  peredaran darah di bagian panggul.

2. Hormon Human Placental Lactogen (hPL)

Jenis hormon kehamilan pada Ibu
Jenis hormon kehamilan pada Ibu

Hormon Human placental lactogen hanya muncul ketika kehamilan telah memasuki usia 6 minggu.

Hormon yang memiliki nama lain sebutan human chorionic somatomammotropin ini memiliki fungsi untuk merangsang kelenjar susu di payudara agar bersiap untuk menghasilkan ASI bagi bayi ketika lahir nanti.

Hormon ini juga memiliki manfaat lain seperti di bawah ini:

  • Mempersiapkan nutrisi bagi bayi di dalam rahim yang nantinya akan semakin meningkat jumlahnya
  • Mencegah tubuh menggunakan glukosa agar dapat digunakan sebagai cadangan energi bagi janin
  • Menyampaikan asam amino ke dalam janin
  • Merangsang sekresi insulin

Hormon hPL yang rendah juga menjadi indikator bahwa plasenta tidak bekerja dengan baik.

Selain itu, hormon hPL juga berperan dalam perubahan fisik pada ibu hamil, misalnya payudara yang berubah menjadi lebih besar, padat, kencang, dan lebih berisi.

3. Hormon Relaxin

Hormon relaxin diproduksi pada ovarium dan plasenta. Hormon relaxin sangat penting untuk ibu hamill karena akan sangat membantu mengurangi keluhan-keluhan sepanjang kehamilan.

Hal ini dikarenakan hormon relaxin berperan untuk memberikan sensasi nyaman atau rileks pada bagian sendi panggul sehingga nyeri panggul yang biasanya dihadapi oleh ibu hamil bisa berkurang.

Selain itu, hormon relaxin juga befungsi untuk melembutkan leher rahim.

Namun hormon ini juga menyebabkan beberapa perubahan fisik pada ibu hamil. Hormon relaxin dapat menimbulkan chloasma atau bercak kecoklatan pada wajah, munculnya garis hitam pada perut, dan puting yang menjadi gelap.

4. Hormon estrogen

Bagi wanita, hormon estrogen bukan lagi hormon yang asing di telinga. Hormon ini diproduksi di ovarium.

Hormon estrogen sangat penting dalam membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan saluran air susu di payudara.

Selain itu, terdapat beberapa manfaat hormon estrogen lainnya yang juga tak kalah penting, yakni:

  • Memicu kontraksi pada rahim
  • Mengontrol pelepasan FSH dan LH
  • Membuat beberapa jaringan tubuh menjadi lebih lembut
  • Menjaga fungsi beberapa organ genital, reproduksi, dan payudara
  • Melenturkan bagian vagina dan serviks
  • Menguatkan dinding rahim ketika persalinan
  • Membuat otot-otot pada bagian uterus menjadi lebih sensitif

Meskipun hormon estrogen memiliki banyak manfaat, namun hormon estrogen juga menimbulkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu.

Hal ini dikarenakan produksi hormon estrogen menyebabkan penimbunan cairan, misalnya pada bagian kaki sehingga kaki terlihat membengkak.

Hormon estrogen juga menyebabkan timbulnya varises pada kaki ibu hamil serta nyeri punggung.

5. Hormon progesterone

Hormon kehamilan lainnya adalah hormon progesterone. Hormon progesterone diproduksi oleh ovarium dan kelenjar adrenal.

Ketika tidak dalam masa kehamilan, hormon progesterone ini berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi dengan mengontrol pertumbuhan jaringan pada dindig rahim.

Hormon progesterone memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil seperti di bawah ini:

  • Merileksasi otot selama proses persalinan
  • Membentuk penahan plasenta pada dinding rahim
  • Mencegah kelahiran prematur dengan mencegah kontraksi atau pengerutan otot rahim
  • Mempertahankan sistem imunitas tubuh ketika janin mulai berkembang
  • Membantu persiapan payudara untuk menyusui

Namun ternyata hormon progesterone juga punya efek samping yang membuat ibu hamil cukup tidak nyaman. Adapun efek samping tersebut antara lain adalah mual, pusing, muntah, tekanan darah rendah, mulas, sembelit.

6. Hormon MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)

Ada juga hormon MSH atau Melanocyte Stimulating Hormone yang memiliki peran penting selama masa kehamilan. Hormon ini bekerja mempengaruhi warna kulit.

Beberapa bagian tubuh pada ibu hamil akan terlihat agak menghitam atau kecoklatan, misalnya pada bagian puting payudara, linea nigra atau daerah di bawah pusar, bahkan di beberapa daerah wajah.

7. Hormon oksitosin

Hormon lainnya yang muncul ketika hamil adalah hormon oksitosin. Peran hormon oksitosin ini sangat penting, terutama setelah persalinan.

Berikut adalah beberapa manfaat dari hormon oksitosin:

  • Menstimulasi produksi ASI pada payudara
  • Membuat ibu terhindar dari stres, baik ketika hamil maupun pasca persalinan
  • Membuat tidur ibu hamil jadi lebih tenang
  • Meningkatkan mood baik dari ibu hamil
  • Meningkatkan hasrat

Bagi wanita yang kesulitan untuk mengeluarkan ASI bisa mencoba pijat oksitosin yang berfungsi untuk merangsang produksi hormon oksitosin agar jumlah ASI yang diproduksi juga lebih banyak.

Pijat oksitosin juga mampu membuat ibu hamil jadi lebih tenang dan rileks, terutama menjelang hari kelahiran.

8. Hormon prolaktin

Hormon prolaktin juga memiliki fungsi dalam mengisi jaringan payudara dalam mempersiapkan kedatangan sang buah hati ke dunia.

Ketika seorang wanita hamil, maka jumlah hormon prolaktin dalam tubuhnya bisa meningkat hingga 20 kali lipat.

Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari dan kelenjar hipofisis bagian depan. Adapun beberapa manfaat dari kelenjar prolaktin adalah sebagai berikut:

  • Membantu memperbesar alveoli selama kehamilan
  • Mempertahankan laktasi dalam ASI
  • Membantu mengatur metabolisme tubuh ibu hamil agar tetap fit
  • Memberikan rangsangan pada alveoli agar memproduksi ASI lebih banyak

Meskipun hormon prolaktin berfungsi untuk merangsang produksi ASI, namun jika kadar prolaktin dalam darah terlalu tinggi justru dapat menyebabkan ketidaksuburan.

Itulah jenis-jenis hormon kehamilan yang memiliki fungsi penting selama masa kehamilan. Hormon tersebut sangat membantu mempertahankan dan meningkatkan perkembangan janin di dalam kandungan.

Maka dari itu seorang ibu hamil hendaknya juga ikut menjaga pola hidup dan makan yang sehat agar keseimbangan hormon kehamilan tetap terjaga. Pastikan untuk selalu memakan makanan yang bergizi agar produkasi hormon kehamilan pun tetap berjalan lancar.

Sumber:

  1. https://www.halodoc.com/kenali-jenis-hormon-kehamilan-dan-fungsinya-untuk-wanita-hamil 
  2. https://www.alodokter.com/mengenal-jenis-jenis-hormon-kehamilan-dan-fungsinya.html 
  3. https://lifestyle.kompas.com/read/2012/09/02/08413360/hormon.hcg.tinggi.bikin.bumil.mual