Pengenhamil.com – JAKARTA – Setelah diluncurkannya pada 2023 lalu, Kato Ojin Fertility Center hari ini melakukan relaunching lalu rebranding menjadi Kato Ojin IVF Center (KOIC), yang mana sekarang bertempat dengan RS MMC. Lewat rebranding yang tersebut dilakukan, KOIC ingin meredefinisi bagaimana seharusnya IVF dilakukan, lewat metode unggulannya yang mana mendekati kehamilan natural yaitu ‘In Vitro Fertilization (mini IVF) atau Mild Stimulation (stimulasi minimal). Metode ini memiliki tingkat keberhasilan kehamilan tambahan tinggi kemudian menurunkan risiko keguguran. KOIC menguatkan identitas sebagai pusat fertilitas yang tersebut lebih banyak terintegrasi, yang tidaklah semata-mata membantu kehamilan, tetapi juga meyakinkan pasien mampu hamil sampai cukup bulan tanpa morbiditas lalu melahirkan anak yang digunakan sehat.
Keberhasilan mild stimulation di tempat KOIC cukup tinggi yaitu 62,5%, dibandingkan dengan nomor rerata keberhasilan IVF pada Indonesia yang digunakan berkisar 30-40%. Dengan tagline “Langkah pasti menuju garis dua”, metode mild stimulation memaksimalkan kualitas sel telur juga embrio, bukanlah belaka sekedar dari jumlahnya. Metode ini menggunakan stimulasi atau pemberian obat minimal selama stimulasi ovarium kemudian pengambilan sel telur sehingga menurunkan risiko kemampuan fisik lalu ketidaknyamanan yang digunakan disebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium, dan juga waktu tunggu antarsiklus tambahan singkat dan juga biaya yang dimaksud lebih banyak ringan.
dr. Muhammad Dwi Priangga, Sp. OG, Subsp.FER, Direktur PT Kato Ojin Group juga kepala klinik KOIC, di sambutannya menjelaskan, “Kato Ojin IVF Center (KOIC) mengadopsi metode serta protokol dari Group Kato Ladies Clinic yang tersebut berada di dalam Negeri Sakura sejak tahun 1993 yang tersebut dibangun oleh Dr. Osamu Kato. Metodenya yaitu mini IVF atau Mild Stimulation. Saat ini Kato Group telah berada di dalam 6 negara yaitu Jepang, Filipina, Mongolia, China, USA termasuk Indonesia, dimana visi juga misi kami adalah memunculkan calon-calon buah hati yang sehat lalu berkualitas. KOIC berazam untuk menghadirkan layanan yang dimaksud berbasis bukti ilmiah, minim risiko, serta lebih tinggi ramah bagi pasien. Kami terus mengembangkan teknologi serta prosedur IVF yang lebih lanjut nyaman, termasuk metode stimulasi minimal yang dimaksud lebih besar alami juga menghurangi beban fisik, keuangan maupun psikologis pasien.”
Dengan bertempat pada RS MMC, tambahnya, memungkinkan KOIC menghadirkan infrastruktur medis yang dimaksud tambahan lengkap serta menyokong proses IVF dengan standar tertinggi. “Dengan kolaborasi ini, KOIC dapat memberikan layanan yang mana lebih banyak luas, termasuk monitoring yang lebih lanjut ketat juga akses ke teknologi mutakhir pada bidang fertilitas; termasuk pada dalamnya layanan urologi, psikolog, wellness center dengan spesialis olahraga dan juga ahli nutrisi dengan pendekatan genomik dan juga layanan lainnya yang dimaksud dapat menggalang juga meningkatkan keberhasilan promil. Pindahnya klinik kami ini tentunya diharapkan mampu memudahkan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang dimaksud paling tepat serta optimal,” jelas dr. Angga.
“Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan untuk mencapai kehamilan pasca 12 bulan atau tambahan melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan kontrasepsi (6 bulan jikalau perempuan berusia 35 tahun ke atas). Infertilitas dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko: dari pihak perempuan bisa saja jadi dikarenakan infeksi, endometriosis, kelainan haid, usia yang mana terus bertambah, miom, PCOS, gaya hidup, dll; dari pihak laki-laki mampu jadi oleh sebab itu infeksi, kualitas sperma kurang baik, gaya hidup kurang sehat seperti merokok lalu alkohol, dan juga bisa jadi jadi genetik; atau faktor penyulut dari kombinasi keduanya; juga di beberapa tindakan hukum (15-20% dari perkara yang tersebut ditemui) tidaklah diketahui penyebabnya atau bisa jadi disebut dengan infertilitas idiopatik,” jelasnya.
Oleh sebab itu, setiap orang harus sadar terkait pentingnya meningkatkan kualitas hidup melalui inovasi lifestyle. Setiap orang perlu memperhatikan faktor risiko yang dia miliki masing-masing, dan juga menyadari gejala dasar yang tersebut kemungkinan besar timbul.
Kondisi infertilitas ini sangat rutin ditemukan pada pasangan usia produktif. WHO melaporkan bahwa sekitar 17.5% populasi dewasa, setidaknya 1 dari 6 orang dalam dunia mengalami infertilitas . Di Indonesia sendiri, menurut data dari Perhimpunan Fertilisasi In Vitro Indonesia (PERFITRI) serta beberapa studi epidemiologi, ada sekitar 4-6 jt pasangan yang dimaksud menghadapi kesulitan untuk hamil secara alami. Hal ini menunjukkan adanya keperluan mendesak untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesuburan yang digunakan terjangkau lalu berkualitas tinggi bagi merekan yang tersebut membutuhkan.
dr. Angga menjelaskan, “Jika pasangan suami-istri mengalami gejala dan juga terdiagnosa mengalami infertilitas, langkah berikutnya adalah memilih metode IVF yang mana tepat serta mampu memberikan hasil yang tersebut maksimal. Sebelumnya perlu diketahu definisi IVF atau bayi tabung, yaitu proses pembuahan yang dimaksud dijalankan dalam luar tubuh. Taraf keberhasilan metode IVF sangat tergantung dari faktor usia, kualitas embrio, cadangan telur/ovarium, lingkungan di rahim dan juga gaya hidup (gemuk, stress, merokok, nutrisi)”.
dr. Angga menambahkan, “Saat ini, ada beberapa jenis IVF, yaitu IVF biasa, natural cycle IVF, kemudian mild stimulation IVF. IVF biasa bekerja dengan memberikan stimulasi dosis tinggi untuk merangsang ovarium agar menciptakan banyak sel telur. Natural Cycle IVF disebut juga IVF tanpa obat, acara ini tidak ada memerlukan obat kesuburan serupa sekali kemudian akan berfokus untuk mengambil satu telur. Lalu berikutnya yaitu mild stimulation, yang digunakan bekerja dengan pemberian dosis obat kesuburan yang sangat minim, juga adanya pengurangan pengaplikasian obat injeksi (less injection) sehingga lebih lanjut lembut untuk tubuh.”