Kim Sae Ron Meninggal akibat Henti Jantung, Kenali Tanda-tandanya

Kim Sae Ron Meninggal akibat Henti Jantung, Kenali Tanda-tandanya

Pengenhamil.com – JAKARTA – Kim Sae Ron meninggal oleh sebab itu henti jantung . Menurut laporan dari Kantor Polisi Seongdong, Seoul, aktris 24 tahun itu mengalami serangan jantung sebelum akhirnya meninggal di tempat rumah sakit pada Akhir Pekan (16/2/2025).

Kim Sae Ron awalnya ditemukan temannya pada kondisi kritis di tempat kediamannya di area Seongdong-gu, Seoul. Dia pun melaporkan kejadian yang dimaksud terhadap pihak kepolisian. Ketika petugas tiba di area lokasi, merek menemukan sang aktris di kondisi kritis. Kim Sae Ron sempat dievakuasi ke rumah sakit, namun nyawanya tiada tertolong. Lalu, apa itu henti jantung?

Daftar Isi:

Mengenal Penyakit Henti Jantung

Dikutip Mayoclinic, henti jantung adalah hilangnya semua aktivitas jantung secara tanpa peringatan lantaran irama jantung yang mana tiada teratur. Pernapasan terhenti. Orang yang disebutkan menjadi tiada sadarkan diri. Tanpa penanganan segera, henti jantung mendadak dapat menyebabkan kematian.

Perawatan darurat untuk henti jantung mendadak meliputi resusitasi jantung paru (CPR) lalu kejutan ke jantung dengan alat yang dimaksud disebut defibrilator eksternal otomatis (AED). Kelangsungan hidup dimungkinkan dengan perawatan medis yang tersebut cepat serta tepat.

Henti jantung mendadak tidak ada sebanding dengan serangan jantung. Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke bagian jantung tersumbat. Henti jantung mendadak tidak akibat penyumbatan. Namun, serangan jantung dapat menyebabkan inovasi aktivitas listrik jantung yang mana menyebabkan henti jantung mendadak.

Gejala Henti Jantung

Gejala henti jantung mendadak bersifat segera juga parah juga meliputi:
Kolaps tiba-tiba.
Tidak ada denyut nadi.
Tidak ada pernapasan.
Kehilangan kesadaran.
Terkadang gejala lain muncul sebelum henti jantung mendadak. Gejala-gejala yang dimaksud dapat meliputi:
Rasa tak nyaman dalam dada.
Sesak napas.
Lemah.
Detak jantung cepat, berdebar-debar, atau berdebar-debar yang dimaksud disebut palpitasi.

Kapan Harus ke Dokter?

Saat jantung berhenti, kekurangan darah kaya oksigen dapat dengan cepat menyebabkan kematian atau kecacatan otak permanen. Hubungi 911 atau layanan medis darurat untuk gejala-gejala berikut:

Nyeri dada atau rasa tidak ada nyaman.
Perasaan berdebar-debar di dalam dada.
Detak jantung cepat atau tiada teratur.
Mengi yang mana bukan dapat dijelaskan.
Sesak napas.
Pingsan atau hampir pingsan.
Pusing atau pening.

Jika Anda meninjau seseorang yang digunakan bukan sadarkan diri dan juga tidak ada bernapas, hubungi 911 atau layanan darurat setempat. Kemudian, mulailah CPR. American Heart Association merekomendasikan untuk melakukan CPR dengan kompresi dada yang dimaksud keras kemudian cepat. Gunakan defibrilator eksternal otomatis, yang disebut AED, jikalau tersedia.

Cara Melakukan CPR

Lakukan CPR jikalau orang yang dimaksud tidak ada bernapas. Tekan dada korban dengan kuat serta cepat — sekitar 100 hingga 120 kali per menit. Tekanan ini disebut kompresi. Jika Anda telah dilakukan terlatih pada CPR, periksa jalan napas korban. Kemudian berikan napas buatan setelahnya setiap 30 kali kompresi.

Jika Anda belum terlatih, teruskan cuma kompresi dada. Biarkan dada mengembang sepenuhnya di area antara setiap tekanan. Terus lakukan ini hingga AED tersedia atau petugas darurat tiba.

Defibrilator eksternal otomatis portabel, yang disebut AED, tersedia di dalam banyak tempat umum, termasuk bandara lalu pusat perbelanjaan. Anda juga dapat membelinya untuk digunakan pada rumah. AED dilengkapi dengan instruksi ucapan untuk penggunaannya. AED diprogram untuk memungkinkan kejutan listrik cuma apabila diperlukan.