Pengenhamil.com – JAKARTA – Sarwendah mengaku didiagnosis kista di tempat batang otak. Menurutnya, walau tak berbahaya untuk ketika ini sebab tidaklah membesar, tetapi ketika berkembang, maka harus operasi yang tersebut cukup berisiko.
Untuk pada waktu ini Sarwendah memutuskan untuk bersahabat dengan penyakit kista itu, pada mana ia tetap memperlihatkan membiarkan kista itu bersarang dalam otaknya.
“Kalau sudah ada masih aja beliau di dalam situ, ya telah biarkan hanya gitu sebab kan kalau memang sebenarnya harus ditindak operasi gitu risikonya juga kayak 50-50. Jadi lebih banyak baik kayak ya kalau bisa saja hidup bersatu dengan baik ya sudah,” jelasnya.
Lalu, apakah kista dalam otak itu berbahaya, apa faktor dan juga risikonya? diambil medicalnewstoday, berikut ulasannya.
Daftar Isi:
Mengenal Kista di dalam Otak
Kista dapat terbentuk dalam semua bagian tubuh, termasuk otak. Biasanya, sebagian besar kista otak bersifat jinak juga tiada memerlukan operasi pengangkatan. Jika pembedahan diperlukan, dokter bedah akan mengeringkan atau mengangkat kista.
Kista adalah kantung jaringan yang berisi substansi lain, seperti udara atau cairan. Kista kemungkinan besar tampak mirip dengan tumor dari luar, tetapi keduanya miliki pemicu yang dimaksud sangat berbeda. Tumor adalah massa jaringan yang dimaksud padat, kemudian kista adalah kantung yang tersebut berisi suatu zat.
Diketahui, kista adalah kantung berongga yang berisi cairan, nanah, udara atau sel. Sebagian besar kista bersifat jinak atau non-kanker, tetapi terkadang dapat menyebabkan hambatan jikalau menekan organ, jaringan, atau saraf dalam sekitarnya.
Penyebab Kista
Sebagian besar kista, khususnya kista di area otak, bersifat bawaan. Kadang-kadang, kista di dalam otak dapat tumbuh sebagai respons terhadap infeksi, cedera atau kanker.
Sementara, jenis kista di area otak itu cukup beragam. Namun, ada enam yang dimaksud uumum, yakni arakhnoid, pineal, koloid, dermoid, epidermoid serta neoplastik.
Kista Arachnoid
Kista ini tumbuh pada membran arachnoid. Selaput ini menutupi otak serta sumsum tulang belakang bersatu dengan dua selaput lainnya. Kista yang dimaksud bertambah pada selaput arakhnoid biasanya jinak lalu jarang mengakibatkan gejala. Namun, apabila timbul gejala, gejala yang disebutkan meliputi: sakit kepala, kejang, mual dan juga muntah, dan juga pusing.
Kista arakhnoid tulang belakang dapat menyebabkan kelemahan progresif pada tungkai atau mati rasa pada tangan atau kaki.
Kista dapat terbentuk di area semua bagian tubuh, termasuk otak. Biasanya, sebagian besar kista otak bersifat jinak dan juga tidaklah memerlukan operasi pengangkatan. Jika pembedahan diperlukan, dokter bedah akan mengeringkan atau mengangkat kista.