Kasus Influenza dalam tempat China Meroket, Permintaan Solusi Antivirus Tinggi

Kasus Influenza di tempat China Meroket, Permintaan Solusi Antivirus Tinggi

Pengenhamil.com – CHINA – Meroketnya perkara influenza dalam China pada beberapa minggu terakhir sudah memicu lonjakan permintaan terhadap obat antivirus , khususnya baloxavir marboxil yang tersebut dipasarkan dengan nama dagang Xofluza.

Dilansir dari The Straits Times, Rabu (8/1/2025), fenomena ini memacu para ahli kemampuan fisik di area China untuk mengingatkan rakyat agar bukan menimbun obat atau memberikannya terhadap anak-anak tanpa konsultasi dokter.

Xofluza, yang digunakan disetujui untuk digunakan pada orang dewasa serta anak-anak berusia lima tahun ke atas, sudah menjadi pilihan utama dikarenakan kemudahan penggunaannya. Berbeda dengan oseltamivir (Tamiflu) yang memerlukan konsumsi dua kali sehari selama lima hari, Xofluza cukup diberikan satu kali untuk mengatasi penyakit.

Namun, lonjakan permintaan sudah menyebabkan kenaikan harga jual di tempat pasaran. Harga asli Xofluza di dalam Tiongkok adalah 222 yuan atau sekitar Rp489 ribu per strip, tetapi pada saat ini mencapai tambahan dari 300 yuan atau Rp661 ribu pada platform digital e-commerce.

Menurut data Pusat Pengendalian dan juga Pencegahan Penyakit China (CDC), perkara influenza mulai meningkat sejak Desember 2024. Selama minggu terakhir Desember, nomor positif flu pada pasien yang digunakan mengunjungi rumah sakit naik sebesar 6,2 persen dibandingkan minggu sebelumnya.

“Prevalensi flu pada provinsi utara lebih tinggi parah, tetapi tingkat keseluruhannya lebih banyak rendah daripada yang tersebut terlihat selama periode yang dimaksud identik pada musim flu lalu,” kata CDC China.

Virus influenza A bertanggung jawab berhadapan dengan lebih banyak dari 99 persen persoalan hukum positif flu di area seluruh negeri, dengan 99,7 persen pasien flu terinfeksi oleh jenis ini.

Provinsi-provinsi dalam wilayah utara Tiongkok, seperti Liaoning, melaporkan peningkatan signifikan. Di Liaoning, persoalan hukum flu meningkat dengan tingkat pertumbuhan mingguan rata-rata lebih tinggi dari 123 persen pada Desember 2024.