Warna air ketuban
Warna air ketuban

Macam Macam Warna Air Ketuban

Kehamilan yang sehat pasti akan membuat ibu merasa sangat senang. Ada berbagai tanda-tanda jika kehamilan ibu sehat termasuk kondisi ibu dan janin dalam kandungan.

Janin ibu berkembang dalam rahim tepatnya di sebuah kantung yang dinamakan kantung ketuban. Bagian kantung ketuban tidak sendiri karena ada cairan yang mengisi kantung ketuban.

Jadi jika dibayangkan bahwa janin ibu dilindungi dan berenang dalam air ketuban dalam sebuah membran yang cukup tebal dan elastis. Fungsi dari kantung ketuban sendiri adalah untuk melindungi bayi dari goncangan.

Sementara air ketuban berfungsi untuk menjaga gerakan bayi dan membuat bayi sehat tanpa terkena penyakit infeksi.

Daftar Isi:

Warna Air Ketuban

Air ketuban memiliki warna khusus ketika janin dalam kondisi sehat dan tidak sehat. Berikut ini adalah macam-macam warna air ketuban sesuai dengan kondisi bayi Anda.

  1. Jernih, transparan dan bening

Salah satu tanda-tanda kehamilan yang normal bisa dilihat dari warna air ketuban yang jernih, bening dan sangat transparan. Air ketuban yang normal ini juga tidak mengeluarkan aroma apapun.

Ibu bisa menandai masalah ini jika tiba-tiba ibu merasakan air ketuban merembes. Air ketuban yang merembes tidak bisa ditahan sama seperti ketika ibu harus buang air kecil.

Terkadang volume air ketuban bisa sedikit atau banyak. Warna air ketuban ini  berbeda dengan keputihan saat hamil.

Keputihan biasanya lebih lengket dan ibu bisa merasakan ada tekstur yang lebih kental.

  1. Bening bercampur noda kuning

Adanya masalah pada janin selalu bisa dideteksi dengan adanya warna kuning pada bagian air ketuban yang berwarna bening. Artinya bahwa air ketuban yang keluar tidak hanya kuning cerah atau transparan tapi ada noda kuning yang mengental.

Kondisi air ketuban yang sudah memiliki noda kuning artinya bisa menunjukkan kondisi janin yang kurang normal. Berikut masalah yang mungkin menyebabkan air ketuban memiliki noda kuning.

  • Janin sudah mengalami hipoksia selama lebih dari 36 jam. Hipoksia terjadi ketika janin dalam kandungan ibu sudah mengalami kekurangan oksigen akibat masalah kehamilan, preeklampsia dan kelainan pada plasenta.
  • Janin kurang oksigen sebelum pecah ketuban. Stres pada janin bisa menyebabkan janin kekurangan oksigen. Masalah ini bisa dipicu oleh stres pada ibu menjelang persalinan akhirnya kondisi janin cukup berbahaya.
  • Janin menderita infeksi. Adanya beberapa kelainan pada janin pada sistem hemolitik bisa menyebabkan air ketuban bernoda. Ini bisa karena kelainan Rhesus pada janin, janin terkena efek golongan darah ABO dan efek infeksi saluran kemih dari ibu.
  • Janin menderita penyakit kuning. Adanya tingkat bilirubin yang tinggi dalam tubuh bayi membuat bayi menderita penyakit kuning setelah lahir. Dan ini juga bisa membuat air ketuban berwarna kuning.
  1. Bening kehijauan

Jika air ketuban yang keluar sudah bercampur dengan warna kehijauan maka itu bisa jadi tanda air ketuban bercampur dengan mekonium. Kemudian masalah ini juga akan muncul saat pH air ketuban sudah kurang dari 7.2.

Mekonium adalah tinja yang dikeluarkan oleh bayi. Ada banyak hal yang menyebabkan tinja awal ini keluar dalam kandungan sehingga meracuni air ketuban.

Seperti jika kehamilan ibu sudah lebih dari 40 minggu dimana ini terjadi pada kehamilan dengan ukuran bayi yang lebih besar, usia ibu hamil yang cukup tua, dan ibu hamil yang stres.

  1. Coklat dan kehijauan

Kemudian jika air ketuban ternyata sudah berwarna coklat dan kehijauan maka ini bisa jadi tanda yang yang cukup berbahaya. Tahap ini terjadi ketika mekonium yang dikeluarkan oleh bayi lebih banyak.

Air ketuban yang sudah bercampur dengan mekonium bisa membuat bayi meminum cairan ini. Kondisi ini bisa menyebabkan dampak yang sangat serius pada bayi seperti:

  • Bayi terkana hipoksia sehingga bayi kekurangan oksigen dalam kandungan. Ini bisa menyebabkan kematian bayi dalam kandungan.
  • Bayi bisa stres sehingga bergerak lebih aktif. Jika bayi belum turun ke panggul maka bisa menyebabkan bayi berubah ke posisi sungsang.
  1. Jernih dan ada darah

Jika air ketuban ibu sudah berubah dari warna jernih dan bercampur darah maka bisa menjadi tanda bahwa ibu sudah masuk waktu persalinan. Tanda ini biasanya ditemukan ketika ibu sudah mengalami pembukaan awal.

Darah berasal dari leher rahim yang sudah membuka sehingga bercampur dengan air ketuban yang normal. Saat sudah ada tanda seperti ini maka segera ke rumah sakit untuk melakukan persiapan persalinan.

Tips Agar Air Ketuban Normal

  1. Minum air sari kacang hijau

Menjaga agar air ketuban normal adalah hal yang perlu dilakukan oleh semua ibu hamil. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan rajin minum air sari kacang hijau.

Air sari kacang hijau mengandung protein nabati yang sangat tinggi. Selain itu juga kaya dengan vitamin A, vitamin B dan vitamin E.

Efeknya tidak hanya menyehatkan ibu tapi juga janin dalam kandungan. Nutrisi ini akan masuk ke dalam tubuh janin sehingga sistem limfatik dan hemolitik tubuh bayi juga normal.

  1. Cukupi kebutuhan air putih

Lalu ibu hamil juga harus mencukupi kebutuhan air putih yang cukup. Kebutuhan air putih sangat penting untuk ibu dan janin.

Bahkan tubuh ibu membutuhkan air yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Jika keseimbangan cairan dalam tubuh ibu tercukupi maka bisa membuat air ketuban normal baik itu dalam hal jumlah dan warna cairan.

Air putih bahkan bisa menjaga kesehatan dan kecantikan kulit ibu seperti mencegah kulit yang kering dan kusam.

  1. Coba dengan minum air kelapa

Air kelapa biasanya memang banyak disukai oleh ibu hamil. Air kelapa sendiri mengandung bahan elektrolit sehingga keseimbangan cairan dalam tubuh ibu hamil bisa tercapai.

Air kelapa juga mengandung nutrisi yang penting untuk ibu dan janin termasuk sumber mineral seperti kalsium, kalium dan seng.

Rasanya yang sangat segar bisa membuat ibu hamil tidak haus berlebihan. Namun jika ibu sudah memiliki kadar gula yang tinggi maka jangan mencampur air kelapa dengan gula atau perasa minuman yang lain.

  1. Hindari pengawet dalam makanan dan minuman

Kemudian ibu hamil sebaiknya juga tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet.

Bahan pengawet dalam makanan dan minuman ini bisa menyebabkan janin menyerap dari tubuh ibu. Akhirnya bayi bisa mengeluarkan racun yang bisa merusak air ketuban.

Bahkan efek dari makanan yang tidak mengandung nutrisi penuh ini bisa membuat janin keracunan sehingga nyawa janin terancam.

  1. Jangan terlalu lelah

Ibu hamil sebaiknya juga menjaga tubuh agar tidak terlalu lelah. Kebiasaan yang membuat tubuh lelah bisa mengurangi jumlah air ketuban.

Kemudian ibu hamil yang terlalu lelah juga bisa memicu stres pada janin, dimana pada akhir kehamilan bayi bisa mengeluarkan mekonium.

Untuk mencegah agar tidak terlalu lelah maka ibu bisa mengambil istirahat dengan pola rutin, tidak terbiasa begadang dan cukup tidur.

  1. Periksa kehamilan secara rutin

Ibu hamil sebaiknya juga melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Dalam pemeriksaan ini dokter akan melihat dan memeriksa kecukupan air ketuban dan kondisi air ketuban.

Jika air ketuban ibu terlalu sedikit atau terlalu banyak maka ini hal yang kurang normal. Jadi ibu bisa mengikuti saran dan perawatan kehamilan dari dokter agar kehamilan bertahan sampai waktu persalinan.

Jadi itulah beberapa informasi tentang macam-macam warna air ketuban dan tips agar air ketuban normal. Penting bagi setiap ibu hamil untuk menjaga kehamilan agar air ketuban tetap normal.

Sumber:

  1. https://www.verywellfamily.com/what-is-amniotic-fluid-2371554
  2. https://www.scribd.com/doc/36915620/Amniotic-Fluid-Colors
  3. https://www.marchofdimes.org/pregnancy/amniotic-fluid.aspx