Menyusui adalah tahap yang paling penting setelah ibu melahirkan. Jadi proses payudara dalam mempersiapkan ASI sudah berlangsung sejak kehamilan.
Ini artinya bahwa ASI memang sudah mulai ada sejak ibu hamil. Kemudian jika produksi ASI cukup baik saat hamil maka ibu langsung bisa melakukan IMD setelah bayi lahir.
Namun tidak semua ibu bisa melewati tahap ini karena ternyata ASI tidak keluar setelah melahirkan. Pada dasarnya kondisi ini sangat berbeda-beda untuk semua ibu hamil.
Baca juga: Dampak Negatif Jika Bayi Tidak Mendapat ASI Eksklusif
Bahkan ada juga ibu yang sudah mengeluarkan ASI selama hamil. Biasanya ibu hamil merasa khawatir dan tidak nyaman karena ASI bocor tanpa bisa dikendalikan.
Lalu apa saja penyebab cairan ASI sudah keluar pada masa kehamilan dan cara mengatasinya? Ikuti semua keterangan dibawah ini.
Daftar Isi:
Penyebab ASI Keluar di Masa Kehamilan
Berikut ini beberapa faktor penyebab air ASI susah keluar yang umum dialami Ibu:
- Proses produksi ASI yang normal
Salah satu penyebab yang tidak perlu dikhawatirkan adalah bahwa ASI memang sudah dihasilkan sejak ibu hamil. Proses ini akan mencapai puncaknya menjelang akhir kehamilan trimester ketiga.
Kemudian bahwa payudara mulai membesar lalu menjadi keras bisa membuat ibu merasa nyeri payudara. Ini hal yang sangat normal karena ketika payudara menjadi sangat padat maka saat itu kelenjar susu sudah bisa menghasilkan ASI.
Jika ini termasuk hal yang normal maka biasanya ASI hanya merembes saja atau ada kebocoran ringan. Jadi tidak sampai ASI mengucur.
Ibu bisa menandai jika ternyata bra menjadi basah karena ASI yang mulai merembes.
- Persiapan menghasilkan kolostrum
Cairan bening yang keluar dari payudara adalah bagian dari kolostrum yang sangat penting untuk kesehatan bayi yang baru lahir. Ada beberapa ibu yang enggan memberikan kolostrum karena menganggap ini bukan bagian dari ASI.
Namun sebenarnya ketika ASI sudah mulai bocor maka ini menjadi tanda bahwa payudara sedang bersiap untuk menghasilkan kolostrum.
Kolostrum sendiri merupakan cairan yang sangat baik untuk bayi karena mengandung senyawa yang bersifat sebagai antibodi. Bahkan kolostrum dipercaya bisa melindungi bayi dari berbagai jenis penyakit sampai anak dewasa.
- Kelenjar susu sudah aktif
Selama awal kehamilan maka payudara menjadi lebih padat dan berisi. Kemudian ini akan terus terjadi sepanjang kehamilan.
Lalu pada saat masuk ke trimester kedua maka payudara berkembang sesuai kondisi kehamilan. Tapi payudara mulai menjadi sangat lembut.
Saat itu ternyata kelenjar ASI sudah mulai bekerja secara aktif sehingga bisa memproduksi ASI atau bagian cairan kolostrum.
Namun tidak semua cairan yang keluar dari payudara adalah ASI, karena bisa jadi itu cairan yang bercampur dengan minyak.
Semua ini karena payudara mengeluarkan hasil dari kelenjar montgomery, dimana cairan berfungsi untuk melindungi kulit puting payudara agar tidak pecah.
- Pengaruh hormon kehamilan yang tinggi
Selama hamil maka sistem hormon dalam tubuh ibu juga berubah. Hormon kehamilan akan naik sepanjang usia kehamilan yang terus bertambah.
Salah satu fungsi hormon kehamilan tidak hanya untuk mendukung perkembangan janin tapi juga untuk kerja kelenjar susu pada payudara.
Semakin tinggi hormon kehamilan maka payudara menjadi semakin padat payudara. Kemudian saat itu proses untuk membentuk ASI menjadi lebih sempurna.
Saat produksi ASI semakin banyak maka kelenjar susu menjadi aktif dan akhirnya mengeluarkan ASI selama kehamilan. Biasanya masalah ini akan terjadi saat sudah masuk trimester kedua dan lebih banyak saat trimester ketiga.
- Menjelang HPL
Menjelang perkiraan hari lahir maka biasanya payudara ibu hamil juga sudah mengeluarkan ASI. Hal ini biasanya terjadi selama 2 sampai 3 hari sebelum masa bersalin.
Semua terjadi ketika tubuh ibu memiliki prolaktin yang terus meningkat. Biasanya ini akan membuat payudara ibu semakin bengkak sebelum persalinan.
Pada saat itu produksi ASI menjadi sangat banyak dan biasanya kelenjar susu lebih aktif sehingga ASI akan keluar. Kondisi ini biasanya juga disertai dengan rasa tidak nyaman pada payudara seperti nyeri dan sedikit gatal.
- Penyakit
Perubahan hormon dalam tubuh ibu selama hamil ternyata juga bisa mengalami dampak adanya penyakit pada tubuh ibu. Salah satunya adalah ketika puting payudara atau payudara mengalami infeksi.
Jenis infeksi tertentu juga memiliki sebab sebagai awal terdeteksinya kanker. Ibu bisa menandai jika ini karena infeksi karena cairan yang keluar putih, sedikit keruh dan lengket.
Saat infeksi sudah memburuk maka bisa menyebabkan bra mudah basah dan cairan mulai mengeluarkan bau.
Cara Mengatasi ASI Keluar di Masa Kehamilan
- Jangan dipijat
Setelah payudara mulai mengeluarkan ASI saat hamil maka ibu sebaiknya tidak memijat payudara. Memijat payudara bisa menyebabkan kontraksi sehingga ibu bisa melahirkan bayi prematur atau melahirkan sebelum waktunya.
Memijat payudara saat sudah mengeluarkan ASI juga membuat produksi ASI menjadi lebih banyak. Hal ini karena kelenjar payudara mendapatkan rangsangan yang kuat sehingga tidak baik untuk kehamilan Anda.
- Kompres hangat
Ibu bisa mengurangi produksi ASI yang keluar lebih cepat dengan melakukan kompres hangat pada payudara. Caranya adalah dilakukan dengan merendam handuk yang mudah menyerap air ke dalam air hangat.
Biarkan selama beberapa saat kemudian keluarkan handuk. Perah handuk namun sampai yang tersisa rasa hangat pada handuk.
Kemudian letakkan pada bagian atas payudara secara langsung, namun tidak mengenai puting payudara. Coba lakukan kompres ini setiap malam sehingga payudara ibu juga akan lebih nyaman.
- Jaga kebersihan payudara
Selama payudara ibu sudah mengeluarkan ASI maka biasanya bra akan menjadi lebih mudah basah dan cepat kotor. Saat sudah seperti ini maka ibu hamil memiliki kewajiban untuk menjaga kebersihan payudara dengan baik.
Ibu bisa mencoba untuk menggunakan bra khusus yang mudah menyerap keringat, cairan dan kotoran. Jika perlu maka ganti bra secara rutin saat sudah cukup basah.
Jika sudah sangat buruk maka ibu juga bisa menggunakan bantalan khusus untuk payudara. Bantalan ini bisa berupa kain atau spon.
Tapi ibu juga perlu mengganti bantalan ini secara rutin sehingga payudara tetap bersih.
- Mengurangi konsumsi makanan yang asin
Kemudian langkah lain untuk mengurangi kebocoran ASI selama hamil adalah dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung tinggi garam.
Makanan yang mengandung garam cukup tinggi bisa membuat payudara menyerap cairan tubuh yang lebih banyak. Akibatnya payudara menjadi bengkak, nyeri, tidak nyaman dan mulai mengeluarkan ASI.
Jadi lebih baik untuk mengonsumsi makanan sehat yang tidak terlalu asin tapi juga tidak terlalu manis.
- Minum cukup air
Lalu mengelola cairan yang cukup untuk tubuh juga bisa mengatasi bocornya ASI selama kehamilan. Langkah ini bisa dilakukan dengan minum cukup air putih.
Air putih sangat disarankan daripada minuman yang mengandung kafein atau bahan karbon. Air putih bisa membantu keseimbangan cairan dalam tubuh terpenuhi.
Kemudian juga bisa membuang semua racun dalam tubuh sehingga kondisi kesehatan ibu hamil lebih baik. Bahkan ini sangat penting untuk mencegah dehidrasi pada ibu hamil.
- Pilih pakaian yang tepat dan nyaman
Selama hamil maka sebaiknya ibu juga menggunakan pakaian yang nyaman. Hindari pakaian yang ketat terutama pada bagian atas baik itu bra atau pakaian luar.
Jika ibu sering menggunakan pakaian ketat pada area dada maka bisa menekan payudara secara berlebihan. Tekanan ini yang membuat otot dan kelenjar pada payudara tertekan sampai ASI bocor.
Jadi lebih baik menggunakan pakaian yang nyaman, tidak terlalu ketat dan sesuai dengan ukuran tubuh ibu.