Bahaya marah saat hamil

Bahaya Sering Emosi Saat Hamil

Ibu hamil memang sering mengalami perubahan suasana hati. Semua ini bisa terpengaruh kondisi hormon selama hamil.

Akibatnya emosi ibu akan sering naik turun. Terkadang ibu merasa sangat bahagia, namun juga bisa merasakan sedih dalam waktu yang sama.

Efek perubahan ini bisa karena hormon dan juga faktor luar. Beberapa pemicu dari faktor luar misalnya tertekan akibat pekerjaan, kondisi rumah tangga yang tidak stabil dan masalah keuangan.

Ibu hamil yang sering merasa cemas dan gelisah juga cenderung lebih mudah emosi. Sebenarnya ketika ibu hamil mengalami emosi maka itu tidak baik untuk janin dan ibu sendiri.

Ada berbagai dampak negatif yang bisa terjadi secara cepat atau lambat. Berikut ini adalah daftar bahaya sering emosi saat hamil.

  1. Risiko keguguran

Ibu hamil yang sering emosi seperti dengan marah-marah dan sering cemas secara berlebihan bisa mengalami risiko keguguran.

Emosi akan membuat ibu merasa sangat cemas dan ini bisa menyebabkan janin terkena efek stres. Hormon yang dihasilkan saat ibu terkena stres bisa diserap oleh tubuh janin melalui plasenta.

Pada akhirnya janin juga akan mengalami stres dan inilah yang akhirnya membuat janin tidak bisa bertahan lagi. Bahkan stres ini bisa menyebabkan keguguran dengan cepat sehingga ibu tidak menyadari semua gejalanya.

  1. Melahirkan bayi prematur
Bahaya emosi saat hamil
Bahaya emosi saat hamil. Foto: Shutterstock

Ibu yang sering emosi saat hamil juga bisa melahirkan bayi prematur. Terlebih jika ibu sudah mengalami stres sejak awal kehamilan sehingga kondisi kesehatan janin semakin memburuk.

Akhirnya penumpukan hormon stres dalam tubuh ibu dan janin membuat janin tidak bisa bertahan. Bayi akan lahir lebih cepat daripada waktu prediksi oleh dokter atau bidan.

Perlu Anda ketahui bahwa bayi yang lahir secara prematur bisa memiliki kesehatan yang buruk karena beberapa organ seperti jantung dan paru-paru belum berkembang sempurna.

Kemudian gangguan organ tubuh juga bisa menyebabkan cacat janin dan gangguan metabolisme sampai bayi tumbuh menjadi orang dewasa.

  1. Bayi yang lahir rentan stres

Bayi yang lahir dari ibu yang sering emosi saat hamil juga sangat rentan dengan kondisi stres. Ini bisa menyebabkan anak tumbuh menjadi anak yang emosional dan sulit mengendalikan sikap yang baik.

Dampak psikologis ini memang sudah dimulai ketika bayi masih ada dalam kandungan. Hormon stres yang terbentuk dari tubuh ibu bisa mempengaruhi psikologis bayi dalam kandungan.

Akibatnya bayi tumbuh menjadi anak-anak yang bandal dan cenderung sulit untuk dikendalikan ketika marah.

  1. Risiko bayi lahir dengan alergi

Emosi pada ibu hamil yang kemudian hormon yang dihasilkan sampai ke tubuh bayi juga bisa menyebabkan bayi lahir dengan masalah alergi.

Kondisi ini bisa terjadi karena hormon kortisol yang diserap oleh tubuh bayi memang menumpuk dalam jumlah banyak. Pengaruh hormon ini bisa menyebabkan kadar histamin dalam tubuh tidak terkendali.

Akhirnya bayi yang lahir menjadi lebih mudah mengalami alergi termasuk alergi makanan, alergi susu, alergi ASI dan alergi akibat perubahan suhu.

Bayi yang sudah memiliki bakat alergi biasanya juga sangat mudah sakit akibat kondisi pengaruh alergi seperti menderita asma dan penyakit saluran pernafasan.

  1. Bayi lahir dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah

Ibu yang sering emosi akan merusaka sistem kekebalan tubuh janin yang kemudian memberi efek saat bayi sudah lahir. Umumnya bayi akan menjadi lebih mudah sakit dan mengembangkan beberapa penyakit yang mudah menular.

Kondisi stres yang menyerang ibu sehingga menyebabkan ibu sering emosi justru akan merusak sistem pembentuk kekebalan tubuh bayi. Akhirnya tubuh bayi tidak bisa melawan berbagai macam sumber infeksi.

Masalah ini sudah bisa terjadi sejak awal bayi lahir sampai bayi berusia 6 bulan.

  1. Daya pikir bayi yang lambat

Ibu yang sering emosi saat sedang hamil juga bisa menyebabkan bayi yang lahir memiliki tingkat kecerdasan yang tidak begitu baik.

Semua ini juga disebabkan oleh pengaruh hormon kortisol yang bisa menyebabkan perkembangan otak anak terganggu sejak dalam kandungan.

Ketika ibu menghasilkan hormon stres yang tinggi maka bisa menyebabkan kondisi fungsi otak bayi menurun dengan cepat. Tidak hanya disebabkan oleh perkembangan otak yang lebih lambat tapi juga kondisi lingkungan rahim yang tidak mendukung.

  1. Risiko bayi lahir autis

Gangguan perilaku seperti autis juga bisa terjadi akibat ibu hamil memiliki emosi yang kurang stabil. Autis ini biasanya akan disadari setelah bayi berusia beberapa bulan.

Tanda yang paling jelas adalah bahwa bayi kurang peka terhadap beberapa kondisi tubuh yang normal seperti rasa sakit, rasa lelah dan tidak nyaman. Kemudian bayi juga akan sulit diajak untuk berinteraksi termasuk interaksi dengan mata.

Jika sudah seperti ini maka semua orang tua harus memastikan apakah bayi terkena autis atau tidak. Jika sudah diketahui sejak awal maka terapi bisa dilakukan oleh ahlinya.

  1. Risiko cacat janin

Ibu hamil yang tidak bisa mengendalikan emosi dengan baik juga bisa melahirkan bayi dengan masalah cacat tulang. Bahkan tidak hanya cacat tulang saja tapi juga jenis cacat lahir yang lain.

Semua ini bisa terjadi karena ketika ibu hamil emosi maka beberapa proses perkembangan tubuh bayi menjadi kurang sempurna.

Inilah yang akhirnya akan menyebabkan kondisi bayi mengembangkan cacat fisik sejak dalam kandungan. Jenis cacat yang paling rentan termasuk masalah pembentukan tulang belakang.

  1. Bayi lahir dengan berat badan rendah

Emosi yang tidak bisa dikendalikan selama hamil juga bisa memberi dampak buruk pada masalah berat badan bayi. Biasanya bayi cenderung akan lahir dengan berat badan yang cukup rendah.

Semua ini bisa dipengaruhi karena penyerapan nutrisi dari tubuh ibu ke janin tidak berlangsung dengan baik. Kemudian janin cenderung tidak bisa menyerap nutrisi karena kelebihan hormon stres dari tubuh ibu.

Akhirnya berat badan janin akan sulit untuk naik selama periode kehamilan. Jika dokter mengetahui kondisi ini maka biasanya ibu harus mendapatkan suplemen khusus.

  1. Terlilit tali pusar

Ibu hamil yang sering emosi juga bisa memicu masalah bayi terlilit tali pusar. Ini masalah yang sangat buruk karena bayi bisa meninggal dalam kandungan.

Penyebabnya adalah bahwa stres yang terjadi pada tubuh ibu akan mengikat batin bayi. Akhirnya bayi dalam kandungan menerima hormon stres sehingga gerakan bayi menjadi lebih kuat dan banyak.

Nah gerakan bayi tidak beraturan ini yang membuat bayi terlilit tali pusar. Bahkan ini bisa menyebabkan air ketuban merembes sehingga bahaya untuk ibu dan bayi dalam kandungan.

  1. Penyakit bawaan pada bayi

Bayi yang lahir dari ibu yang sering emosi saat hamil juga bisa mengalami cacat bawaan. Hal ini bisa membuat bayi menanggung dampak buruk seumur hidup.

Penyakit ini sebenarnya terjadi ketika hormon kortisol dalam tubuh bayi menjadi banyak. Kemudian hormon yang tidak seimbang ini akan menyebabkan pertumbuhan organ tubuh bayi berjalan lebih lambat.

Bahkan bayi juga bisa terkena keracunan dari air ketuban karena hormon stres yang terlepas sangat banyak.

  1. Bayi bertahan lama dalam kandungan

Dampak lain yang sangat buruk akibat ibu hamil sering emosi adalah ketika bayi bertahan sangat lama dalam kandungan. Bahkan bisa melebihi sampai beberapa minggu dari prediksi hari lahir atau HPL.

Ini hal yang sangat berbahaya karena bayi bisa terkena stres dalam kandungan. Saat bayi stres maka bayi bisa buang air besar dalam kandungan.

Air ketuban sudah tercemar dengan mekonium sehingga akhirnya  bayi terkena keracunan.

Ternyata bahaya sering emosi saat hamil untuk ibu dan janin memang sangat buruk sekali. Karena itu semua ibu hamil sebaiknya mengendalikan emosi dengan baik agar kehamilan menjadi lebih sehat.

Sumber:

  1. https://www.parents.com/pregnancy/my-life/emotions/the-ups-and-downs-of-pregnancy-emotions/
  2. https://www.nct.org.uk/pregnancy/how-you-might-be-feeling/emotions-during-pregnancy
  3. https://www.webmd.com/baby/features/stress-marks#1
  4. https://www.marchofdimes.org/pregnancy/stress-and-pregnancy.aspx
  5. https://www.parents.com/advice/pregnancy-birth/my-pregnant-body/can-too-much-stress-during-pregnancy-be-bad-for-my-baby/