Bukan hanya air ketuban yang terlalu sedikit yang berbahaya bagi janin, air ketuban terlalu banyak juga sama bahayanya.
Air ketuban adalah cairan di dalam rahim yang mempunyai banyak manfaat penting untuk kelangsungan hidup janin di dalamnya.
Dengan air ketuban, bayi akan terhindar dari infeksi di dalam rahim, bayi bisa bebas bergerak, memberikan pasokan makanan dan kebutuhan oksigen yang diperlukan bayi, dan berbagai manfaat penting lainnya.
Namun manfaat ini baru bisa dirasakan jika jumlah air ketuban dalam kantung ketuban normal, yakni sekitar 2 liter, artinya tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak.
Berikut ini beberapa dampak yang muncul jika air ketuban terlalu banyak:
- Munculnya radang atau luka pada saluran pencernaan bayi akibat terlalu banyak menelan air ketuban
- Ukuran rahim yang terlalu besar membuat ibu hamil menjadi tidak nyaman saat tidur
- Perut ibu hamil terasa nyeri akibat bayi menjadi terlalu banyak melakukan gerakan yang tidak beraturan seperti melayang
- Ibu hamil jadi lebih mudah lelah
- Ibu hamil mudah terserang berbagai penyakit
- Perkembangan bayi menjadi terhambat karena banyaknya jumlah air ketuban menyebabkan asupan nutrisi menjadi berkurang
- Ibu hamil menjadi lebih sulit bernafas karena ukuran perut yang terlalu besar
- Kontraksi mendadak dan peregangan rahim
- Pembengkakan pada kaki dan tangan ibu hamil
- Pendarahan pasca persalinan
Baca juga: Penyebab Air Ketuban Keruh dan Cara Mengatasinya
Semua masalah tersebut akan menjadi masalah baru lainnya yang mampu mengancam keselamatan hidup bayi di dalam rahim jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.
Maka dari itu sangat diperlukan kewaspadaan oleh ibu hamil terhadap setiap perubahan dan keluhan yang dirasakan selama kehamilan.
Daftar Isi:
Penyebab air ketuban terlalu banyak
Jumlah air ketuban yang dianggap sudah melebihi batas adalah sekitar 4 hingga 5 liter.
Ada berbagai penyebab yang membuat air ketuban terlalu banyak, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kelainan pada janin
Janin yang mengalami kelainan akan menimbulkan beberapa masalah. Salah satu masalahnya adalah air ketuban menjadi terlalu banyak.
Kelainan pada janin membuat janin tidak memiliki organ yang berfungsi dengan baik terutama ginjal yang berperan penting dalam pasokan jumlah air ketuban.
Ginjal yang tidak bekerja dengan baik menyebabkan ketidakseimbangan pada jumlah air ketuban sehingga air ketuban menjadi berlebihan.
Keseimbangan jumlah air ketuban dalam rahim seorang ibu hamil dijaga dengan bayi meminum air ketuban lalu mengeluarkannya kembali dalam bentuk urine.
Namun jika ginjalnya bermasalah, maka bayi tidak lagi dapat mengeluarkan urine seperti biasa sehingga jumlah air ketuban pun justru menjadi semakin banyak.
2. Diabetes gestasional
Ibu hamil yang menderita diabetes gestasional juga akan memiliki air ketuban yang terlalu banyak. Hal ini berkaitan dengan terhambatnya asupan nutrisi yang dialirkan ke dalam janin sehingga janin pun tidak berkembang dengan baik.
Diabetes gestasional membuat kadar gula dalam darah ibu hamil menjadi naik.
Kandungan gula dalam darah yang meningkat akan menyebabkan asupan nutrisi menjadi berkurang karena tubuh ibu hamil menjadi sulit untuk menyerap nutrisi yang telah dimasukkan ke dalam tubuh, bahkan meskipun ibu hamil selalu memakan makanan yang bergizi tinggi.
Janin yang tidak berkembang dengan baik akibat diabetes gestasional akan kesulitan untuk menyeimbangkan jumlah air ketuban di dalam rahim sehingga air ketuban pun menjadi terlalu banyak atau sedikit.
3. Bayi kembar
Ibu hamil yang sedang mengandung bayi kembar biasanya akan mengalami dua kondisi air ketuban, yakni air ketuban yang terlalu banyak dan air ketuban yang terlalu sedikit.
Hal ini terjadi karena ketika salah satu bayi mengalami kekurangan air ketuban, maka bayi yang satunya lagi justru akan mengalami kelebihan air ketuban.
Selain mengalami air ketuban yang terlalu banyak, ibu hamil bayi kembar juga akan mengalami beberapa gangguan kehamilan lainnya seperti sesak nafas dan nyeri panggul dan punggung.
Maka dari itu ibu hamil bayi kembar wajib selalu memeriksakan kandungan secara rutin karena sangat rentan mengalami berbagai masalah selama kehamilan.
4. Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan juga dapat mempengaruhi jumlah air ketuban dalam kantung ketuban. Salah satu obat yang dapat menyebabkan jumlah air ketuban menjadi terlalu banyak adalah propiltiourasil.
Cara mengatasi air ketuban yang terlalu banyak
Air ketuban yang terlalu banyak dapat menimbulkan beberapa masalah, maka dari itu ketika ibu hamil telah mengetahui bahwa jumlah air ketuban dalam perutnya terlalu banyak, maka sebaiknya ia segera mengatasinya.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Ketuban Pecah Dini
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi air ketuban yang terlalu banyak:
1. Diet rendah garam
Ibu hamil yang mengalami kelebihan air ketuban sangat disarankan untuk melakukan diet rendah garam. Diet rendah garam sangat bermanfaat untuk mengurangi serta mencegah air ketuban yang berlebihan.
Diet rendah garam mampu mengurangi tekanan darah pada ibu hamil yang mengalami air ketuban yang terlalu banyak.
Ibu hamil yang mengalami air ketuban terlalu banyak biasanya mempunyai tekanan darah yang tinggi sehingga memerlukan diet rendah garam agar air ketuban dalam rahim tidak semakin bertambah.
Selain diet rendah garam, ibu hamil yang mengalami air ketuban yang terlalu banyak juga disarankan untuk menghindari makanan yang manis. Makanan yang manis akan beresiko memperparah kondisi air ketuban.
Ibu yang terlalu banyak makan makanan manis akan rentan terkena diabetes gestasional. Diabetes gestasional dapat menyebabkan peningkatan volume air ketuban pada ibu hamil.
2. Amniosentesis
Amniosentesis adalah metode mengeluarkan air ketuban yang berlebihan dari dalam rahim. Cara ini dilakukan dengan menusukkan jarum kecil ke dalam rahim melalui kulit perut ibu hamil.
Selain untuk mengeluarkan cairan yang berlebihan, amniosentesis juga bertujuan untuk menyelamatkan nyawa bayi di dalam rahim serta mengurangi rasa tidak nyaman pada ibu hamil yang diakibatkan karena sesak nafas dan perut yang begah.
3. Melakukan USG
Ibu hamil yang mengalami polihidramnion harus melakukan USG untuk mengetahui kondisi pasti dari rahim.
Dengan melakukan USG, maka akan diketahui kondisi janin yang sebenarnya serta perkembangan janin apakah berpengaruh buruk atau tidak.
4. Konsumsi obat
Ibu hamil dengan jumlah air ketuban yang berlebihan biasanya akan diberikan obat-obatan oleh dokter kandungan. Obat-obatan ini berfungsi untuk menghentikan produksi air ketuban serta mengurangi air ketuban.
Bagi ibu hamil penderita diabetes gestasional, sebaiknya lebih fokus pada mengobati diabetesnya karena dengan menurunkan kadar gula dalam darah, maka otomatis jumlah air ketuban juga akan berkurang.
Meskipun obat-obatan yang dikonsumsi berasal dari dokter, namun biasanya cara ini hanya berlangsung hingga minggu ke-32. Hal ini dilakukan untuk memperkecil resiko terjadinya komplikasi saat persalinan nanti.
Ibu hamil juga sangat disarankan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian agar perkembangan janin tidak terganggu meskipun air ketuban tidak dalam jumlah yang normal.
Itulah cara mengatasi air ketuban yang terlalu banyak. Air ketuban memang sangat penting untuk keberlangsungan hidup janin, maka dari itu perhatikan betul setiap perubahan dalam tubuh ibu hamil. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
Sumber: