Gejala stunting pada anak
Gejala stunting pada anak

Gejala Stunting pada Anak

Salah satu gejala stunting pada anak adalah pertumbuhannya terlihat sangat lambat, jika dibandingkan dengan anak-anak lain yang sebayanya.

Penyebab utama stunting adalah ibu hamil mengalami kurang nutrisi saat mengandung seperti kekurangan zat besi, asam folat, kalsium dan jenis nutrisi yang lain.

Anak yang mengalami kurang nutrisi selama 1000 hari pertama juga bisa mengalami stunting, selain tentunya karena adanya riwayat dalam keluarga.

Gejala stunting pada anak
Gejala stunting pada anak

Jadi bagaimana agar tahu jika anak mengalami stunting atau tidak? Ikuti beberapa gejala stunting pada anak dibawah ini.

  1. Perkembangan tubuh yang lambat

Jika dilihat lagi maka anak yang mengalami stunting biasanya akan memiliki pertumbuhan tubuh yang sangat lambat. Kondisi ini bisa diamati ketika anak belum genap 2 tahun atau setelah 2 tahun lebih.

Ciri yang bisa dilihat jelas misalnya perawakan tubuh yang lebih pendek dari anak lain seusianya.

Jika dilihat dari bayi maka orang tua bisa melihat perkembangan tubuh yang sangat lambat.

Misalnya anak terlambat mulai merangkak, terlambat mulai berjalan dan ukuran kepala serta tubuh yang tidak seimbang sesuai dengan usia.

Dengan gejala ini maka orang tua bisa segera membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan.

  1. Wajah tidak sesuai dengan usia

Selain perkembangan tubuh yang lambat, salah satu gejala stunting pada anak adalah bentuk wajah yang tidak sesuai dengan usia.

Anak stunting biasnaya memiliki bentuk wajah yang lebih muda dari anak lain seusianya. Beberapa orang tua menganggap ini hal yang imut tapi ternyata tidak karena bisa jadi pertanda stunting.

Ciri wajah ini bisa terlihat jelas dari kondisi bentuk wajah, perkembangan mata, hidung dan bagian wajah yang lain.

Pertumbuhan yang lambat ini bisa membuat anak nantinya memiliki wajah yang kecil dan tubuh yang pendek tapi melebar.

  1. Anak terlambat tumbuh gigi

Selain wajah maka bagian lain yang tumbuh sangat lambat adalah gigi. Ini adalah salah satu gejala stunting yang khas.

Tunas gigi anak memang sudah terbentuk sejak masih dalam rahim. Kemudian gigi anak mulai muncul saat usia anak berusia 7 bulan ke atas.

Beberapa anak memang bisa lahir dengan gigi tapi itu tidak mungkin pada anak penderita stunting.

Jadi jika diperhatikan lagi maka anak yang mengalami stunting biasanya lambat sekali pertumbuhan giginya. Bahkan ketika anak sudah berusia 15 bulan dan tidak ada gejala tumbuh gigi sama sekali.

Jika seperti ini maka segera bawa anak ke dokter untuk diperiksa.

  1. Ingatan yang lemah

Gejala stunting lain yang bisa diketahui orang tua adalah ingatan anak yang lemah.

Anak yang mengalami stunting memiliki perkembangan sistem otak yang sangat lambat. Ini yang akan menyebabkan anak memiliki ingatan yang sangat lemak.

Anak yang cerdas sudah terlihat jelas ketika diajak bicara. Kemudian ketika ditanya maka bisa menjawab dengan baik.

Bahkan ketika diminta untuk mengingat maka anak tidak bisa sama sekali.

Jadi ingatan anak yang mengalami stunting memang sangat lemah. Mau atau tidak mau ternyata ini juga akan mempengaruhi masa depan anak terutama ketika sudah masuk usia sekolah.

  1. Kurang cerdas

Karena adanya masalah perkembangan otak sejak masih janin sampai tumbuh menjadi anak-anak, maka anak yang mengalami stunting memang biasanya kurang cerdas.

Masa pertumbuhan paling baik untuk otak adalah sejak masih menjadi janin. Biasanya tahap ini dimulai ketika trimester pertama kemudian dilanjutkan sampai akhir trimester ketiga.

Lalu ketika anak sudah lahir maka pertumbuhan otak juga tetap berlangsung. Tapi pada anak yang mengalami stunting maka otak tidak bisa berkembang secara normal.

Sehingga anak yang kurang cerdas kemungkinan mengalami stunting.

  1. Masa puber yang lambat

Salah satu ciri stunting pada anak adalah masa pubersitas yang lambat datang.

Pubertas pada anak bisa menjadi tonggak pertumbuhan anak. Saat anak sudah melewati masa puber maka biasanya pertumbuhan tubuh anak menjadi lebih cepat.

Anak laki-laki biasanya akan mulai puber ketika sudah berusia 12 tahun lebih. Sementara anak perempuan bisa saja mengalami puber dari mulai usia 11 tahun.

Namun anak yang mengalami stunting biasanya akan mulai puber ketika usia mereka sudah cukup tua. Ini yang membuat pertumbuhan tubuh anak juga tidak berjalan dengan normal.

Masalah ini juga dipengaruhi oleh kesehatan kelenjar tiroid yang berperan dalam menghasilkan hormon pubertas.

  1. Anak cukup pendiam

Ciri anak stunting lainnya adalah pendiam. Ketika ditanya maka diam saja atau cukup lama dalam memberikan respon.

Semua ini bisa disebabkan karena masalah perkembangan otak yang lambat.

Hal yang lebih jelas lagi adalah ketika anak menolak untuk melihat mata lawan bicara. Jadi anak cenderung lebih fokus pada satu hal dan menunduk.

  1. Anak sering kelelahan

Anak yang mengalami stunting biasanya juga sering mengalami kelelahan. Kondisi ini sebenarnya disebabkan karena hormon tiroksin dalam tubuh anak yang tidak dihasilkan dengan cukup.

Peranan hormon tiroksin sendiri sangat penting untuk mendukung kerja otak dan menjaga pertumbuhan tubuh anak.

Kemudian rendahnya hormon tiroksin sering membuat otak memberikan sinyal lelah yang buruk pada tubuh anak.

Setelah mengalami periode kelelahan yang buruk maka kondisi kulit anak menjadi lebih kering dan biasanya suhu tubuh anak menjadi tidak stabil.

  1. Mental anak tidak stabil

Gejala stunting berikutnya yang perlu diwaspadai orang tua adalah mental anak.

Stunting tidak hanya menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak tapi juga mentalnya. Setelah hormon tiroksin menurun dengan cepat maka anak akan mengalami gangguan mental atau emosi.

Semua kondisi ini disebabkan karena hormon tiroksin berperan dalam menjaga mental anak.

Lalu tanda yang sangat jelas pada anak adalah anak menjadi mudah marah, emosi yang tidak stabil dan sering tersinggung.

Dalam kondisi yang khusus biasanya orang tua tidak mengenali gejala ini karena pribadi anak terlihat sulit untuk diterima.

Jadi jika anak sudah menunjukkan gejala ini maka lihat dulu semua gejala pada perkembangan tubuh anak.

  1. Tidak bisa bergaul

Stunting ternyata juga bisa melemahkan anak dalam pergaulan. Hal ini karena anak tidak bisa masuk ke lingkungan sosial yang lebih maju daripada kondisi anak itu sendiri.

Anak yang stunting tidak bisa berbicara dengan baik, tidak bisa menjawab pertanyaan, cenderung penakut dan juga merasa minder.

Jika ini terjadi pada anak maka sebenarnya masih bisa diatasi dengan terapi dari orang tua sendiri.

  1. Kesehatan yang kurang baik

Bagaimanapun stunting bisa menyebabkan kondisi anak menjadi kurang sehat. Pengaruh hormon dan anak yang mudah sakit bisa menyebabkan kesehatan menurun dengan cepat.

Bisa dipastikan bahwa stunting akan menyebabkan anak mudah sakit dibandingkan anak lain seusianya.

Anak juga tidak memiliki sistem ketahanan tubuh yang sempurna sehingga sangat lemah sekali.

Pada kasus tertentu anak juga bisa menderita penyakit tertentu yang disebabkan karena dampak kurang nutrisi dan keseimbangan hormon yang buruk.

Jadi itulah semua gejala stunting pada anak. Dengan melihat semua gejalanya maka orang tua harus waspada jika ada beberapa gejala yang sama pada anak. Segera mencari bantuan medis agar bisa dirawat dengan tepat.