Ada dampak negatif yang akan dialami bayi apabila Ibu tidak memberi ASI ekslusif sejak dilahirkan, seperti sistem kekebalan tubuh jadi rendah.
ASI eksklusif adalah makanan utama bayi yang baru lahir hingga usia 2 tahun. ASI ekslusif memberikan banyak sekali manfaat bagi bayi, terutama bagi perlindungan dan daya tahan tubuhnya.
Pemberian ASI, terutama ketika bayi baru saja lahir akan sangat membantu bayi mendapatkan kekebalan tubuh yang diperlukan untuk bertahan hidup di dunia.

Namun meskipun pemerintah begitu gencar menggalakkan program ASI ekslusif pada setiap ibu yang baru saja melahirkan, justru makin banyak pula bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI ekslusif.
Masalah ASI ekslusif di Indonesia memang semakin bertambah. Tingkat kesadaran ibu mengenai betapa pentingnya ASI saat ini justru jauh lebih rendah dibandingkan pada tahun 90-an.
Ada berbagai alasan yang bermunculan terkait ketidakmampuan mereka dalam memberikan ASI secara ekslusif pada bayinya, mulai dari ASI yang tidak keluar, masalah puting, hingga keegoisan untuk mempertahankan bentuk tubuh.
Padahal apapun masalahnya sebenarnya bisa diatasi jika sang ibu memang gigih ingin memberikan ASI ekslusif pada anaknya.
Bayi yang tidak mendapatkan ASI esklusif tentu saja mengalami beberapa dampak negatif yang harus diperhatikan oleh si ibu.
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif bagi bayi yang tidak mendapatkan ASI secara ekslusif:
1. Mudah diserang penyakit
Baik bagi bayi maupun ibu, kegiatan menyusui sebenarnya mampu melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit.
Menyusui dapat menghindari 1/3 kasus bayi terkena penyakit ISPA, mencegah diare hingga 50%, dan mengurangi resiko penyakit usus parah hingga 58% pada bayi yang lahir secara prematur.
Kandungan antibodi dalam ASI membantu sistem pencernaan bayi beradaptasi dengan baik sehingga lebih kebal terhadap bakteri dan kuman.
Antibodi dalam ASI juga tidak dapat ditemukan dalam susu formula sehingga bayi yang tidak menyusui akan lebih mudah terserang penyakit dibandingkan bayi yang menyusui.
Sedangkan bagi ibu, menyusui dapat mencegah penyakit kanker payudara karena sel-sel payudara akan berkembang jauh lebih sehat lagi. Hisapan dari bayi membantu sel-sel payudara tetap produktif dalam menghasilkan ASI.
2. Mudah terkena alergi
Tahukah Anda bahwa meskipun kini telah ada susu formula khusus bayi baru lahir, ternyata kandungan di dalam susu formula tersebut tidaklah cocok bagi sistem pencernaan bayi yang masih sangat sensitif.
Laktosa yang terkandung dalam ASI berbeda dengan sukrosa yang terkandung dalam susu formula sehingga lambung bayi sering menolak sukrosa yang masuk ke dalam tubuh bayi.
Bayi yang mendapatkan makanan dari susu formula biasanya akan sangat rentan terkena alergi dan asma.
Hal ini disebabkan karena kandungan dalam susu formula memang tidak sama dengan kandungan ASI yang tidak ada bandingannya.
3. Obesitas
Bayi yang mendapatkan susu formula sejak lahir berarti telah dikenalkan kepada gula dan lemak. Kandugan gula dan lemak dalam susu formula yang beredar di pasaran saat ini cukup tinggi.
Kandungan gula dan lemak yang tinggi inilah yang menyebabkan obesitas. Kegemukan mungkin akan membuat bayi terlihat lebih lucu, namun justru akan menghambat tumbuh kembangnya, seperti tengkurap atau merangkak.
4. Menurunkan tingkat kecerdasan anak
Meskipun berbagai promosi yag dilakukan susu formula mengenai DHA dan kandungan lain yang mampu mencerdaskan otak begitu marak, namun fakta sebenarnya adalah bayi yang mendapatkan susu formula justru mempunyai kecerdasan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI ekslusif.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti, hasil tes kecerdasan anak yang mendapatkan ASI ekslusif justru lebih tinggi dibandingkan anak yang tidak mendapatkan ASI.
Perbedaan nilai tes IQ anak yang menyusuidengan yang tidak menyusui mencapai 7 hingga 10 angka.
Hal ini disebabkan kandungan DHA atau docasahexaenoic acid dalam ASI jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan DHA dalam susu formula. Bahkan meskipun susu formula memiliki tambahan DHA.
5. Kerusakan gigi
Berbeda dengan anak yang mendapatkan ASI ekslusif, bayi yang diberikan susu formula akan mudah mengalami kerusakan pada gigi. Kerusakan gigi yang dialami biasanya menyerang email gigi yang menyebabkan karies gigi.
Hal ini disebabkan kandungan sukrosa pada susu formula cukup tinggi. Meminum susu formula akan menyebabkan penumpukan sukrosa pada email gigi yang merusak struktur gigi.
6. Mudah marah
Bukan hanya menyerang sistem pertahanan tubuh dan kecerdasan otak anak saja, susu formula ternyata juga membuat anak menjadi mudah marah ketika dewasa nanti. Hal ini disebabkan susu formula mengandung Mangan yang ternyata membuat anak mudah stres.
Sedangkan hal sebaliknya justru ASI membuat anak jadi lebih mudah mengendalikan emosinya karena terdapat kandungan serotonin atau biasa disebut zat anti stres.
Zat anti stres ini akan membantu anak mengatasi masalah mentalnya selama 2 tahun pertama pertumbuhannya.
7. Menjadi lebih manja
Bayi yang mendapatkan ASI ekslusif tentunya akan jauh lebih mandiri karena ia telah diajarkan untk mencari puting sendiri.
Berbeda dengan bayi yang diberikan susu formula menggunakan dot dimana ia tinggal melahap dotnya tanpa bersusah payah mencari dot.
Meskipun terdengar sepele, namun kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil ini akan terus terbawa hingga dewasa.
8. Memiliki hubungan emosional yang kurang dekat
Anak yang mendapatkan ASI ekslusif tentunya akan memiliki hubungan emosional yang jauh lebih erat dengan ibunya dibandingkan dengan anak yang mendapatkan susu dari botol.
Interaksi ketika menyusui membantu membangun ikatan batin yang erat antara ibu dan anak, berbeda dengan bayi yang menggunakan dot yang biasanya hanya diberikan dot dan diletakkan begitu saja di tempat tidurnya.
Itulah dampak negatif terhadap bayi jika tidak diberikan ASI ekslusif. Sebagai seorang ibu, memberikan ASI ekslusif bukan hanya tentang kewajiban namun lebih kepada bentuk perlindungan kepada anak.
Selain mendapatkan bayi yang sehat, ibu yang menyusui pun akan terhindar dari kanker payudara, diabetes, hipertensi, obesitas, dan osteoporosis.
Berikan ASI ekslusif kepada bayi Anda agar kehidupannya di masa datang akan jauh lebih sehat.
Namun jika seorang ibu memang tidak bisa menyusui sama sekali, pemilihan susu formula untuk bayi haruslah dilakukan dengan hati-hati. Berikan susu formula pada bayi dengan takaran yang dianjurkan oleh dokter.
Memberikan susu formula dengan takaran yang berlebihan justru akan membuat bayi mudah terkena diare atau gangguan pencernaan lainnya.
Sistem pencernaan bayi yang masih sangat rentan belum bisa mengolah makanan dengan baik sehingga tidak disarankan memberikan susu formula secara berlebihan apalagi dengan dalih agar bayi mudah kenyang.
Sedangkan memberikan susu formula dengan takaran di bawahnya juga sangat tidak disarankan. Mengurangi takaran susu justru akan membuat bayi kekurangan nutrisi penting yang seharusnya bisa ia dapatkan.
Maka dari itu, biasakan untuk selalu melihat petunjuk penggunaan pada bagian kemasan susu formula.
Demikianlah artikel tentang dampak negatif bagi bayi yang tidak mendapatkan ASI ekslusif. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.