Penyebab posisi bayi sungsang
Penyebab posisi bayi sungsang

Penyebab Posisi Bayi Sungsang

Bayi sungsang berarti posisi bayi dalam kandungan tidak normal sehingga menyulitkan proses persalinan. Ada banyak faktor penyebab posisi bayi sungsang, salah satunya karena sedang hamil kembar.

Contoh posisi bayi dalam kandungan tidak normal yaitu kaki bayi mengarah ke jalan lahir. Atau terkadang posisi bayi melintang sehingga tidak mungkin bisa dilahirkan secara normal.

Padahal ketika akan melahirkan secara normal maka kepala bayi harus mengarah ke jalan lahir.

Pada umumnya posisi bayi sungsang bisa diketahui menjelang akhir trimester ketiga. Ketika sudah tahu mengalami sungsang, maka ibu bisa mencoba beberapa cara untuk menormalkan posisi bayi.

Penyebab posisi bayi sungsang
Penyebab posisi bayi sungsang

Berikut ini beberapa penyebab Ibu mengalami kehamilan dengan posisi bayi sungsang?

  1. Hamil kembar

Ibu hamil kembar memiliki risiko yang tinggi mengalami bayi sungsang. Pada dasarnya rahim memang memiliki bentuk yang kecil tapi bersifat sangat elastis.

Rahim bisa memuat embrio sampai bayi yang akan siap dilahirkan sehingga rahim mengembang mengikuti ukuran bayi dan air ketuban di dalamnya.

Ketika ibu hamil kembar maka ada dua atau lebih bayi yang berkembang dalam rahim. Kehamilan kembar akan membuat air ketuban menjadi lebih banyak.

Ini yang akan membuat bayi bergerak lebih banyak sehingga menyebabkan bayi berada dalam posisi sungsang.

  1. Proses perubahan rahim

Selama hamil maka rahim terus mengembang sesuai dengan perkembangan janin. Dalam kehamilan kembar atau kehamilan tunggal maka rahim akan memberi ruang yang longgar pada bayi untuk bergerak.

Kemudian saat bayi sudah masuk ke trimester ketiga maka biasanya gerakan bayi membentu angka 69. Dengan rahim yang semakin elastis maka akhirnya bayu mudah berputar dan menjadi posisi sungsang.

  1. Menderita polihidramnion

Jika ibu hamil mengalami polihidramnion maka juga bisa mengalami bayi sungsang. Ini terjadi karena produksi air ketuban selama hamil sangat banyak sehingga berlebihan.

Volume air ketuban yang normal adalah sekitar 2 liter, namun jika lebih dari itu tentu berbahaya juga untuk bayi.

Fungsi air ketuban adalah untuk mencegah trauma ketika ada benturan yang mengenai perut dan juga mencegah infeksi pada janin.

Saat air ketuban sangat banyak maka bayi akan bergerak lebih bebas. Ruangan dalam rahim juga mengembang terlalu besar.

Akibatnya bayi bisa berputar-putar dengan bebas. Bahkan dalam kondisi ini tidak hanya menyebabkan bayi sungsang saja tapi juga risiko bayi terlilit tali pusar.

  1. Bayi terlalu kecil

Masalah berat badan bayi yang rendah sejak dalam kandungan menjadi hal yang sangat umum sebagai penyebab bayi sungsang.

Kondisi bayi dengan berat badan yang rendah bisa karena pembatasan pertumbuhan, ibu hamil kurang nutrisi, penyakit pada ibu hamil dan masalah cacat pada janin.

Sementara selama hamil janin berkembang menjadi ukuran yang normal. Akibatnya janin bisa bergerak dengan mudah yang memicu terjadinya bayi sungsang.

  1. Pernah mengalami persalinan prematur

Ada banyak masalah kehamilan yang sangat menakutkan termasuk bayi prematur.

Bayi prematur terjadi dengan beberapa penyebab seperti riwayat prematur sebelumnya, kondisi kesehatan bayi yang rendah, cacat janin, pembatasan pertumbuhan dan penyebab lain.

Akhirnya bayi tidak mungkin dilahirkan dengan usia kandungan yang normal. Masalah lainnya akhirnya muncul yaitu ketika bayi berada dalam posisi sungsang.

Karena kondisi kesehatan ibu dan bayi maka biasanya bayi prematur lahir dengan persalinan caesar karena dianggap lebih aman untuk ibu dan bayi.

  1. Cacat rahim

Adanya cacat rahim atau kelainan rahim bawaan pada ibu juga bisa menyebabkan bayi sungsang. Hal ini terjadi ketika bayi tidak bisa mengarah ke bentuk rahim yang normal.

Pada rahim yang normal maka secara alami kepala bayi akan memutar ke arah jalan lahir dan pantat bayi akan masuk ke bagian rahim yang lebih besar.

Namun ketika ada masalah pada bentuk rahim maka posisi bayi tidak akan sempurna lagi. Bayi akan terperangkap menyesuaikan bentuk rahim.

Ini bisa membuat kepala bayi berada di atas dan kaki dibawah, bahkan juga posisi melintang yang menyulitkan persalinan.

Kondisi cacat rahim tidak hanya menyebabkan bayi sungsang tapi juga risiko masalah kehamilan yang tinggi.

  1. Kelainan hidrosefalus pada bayi

Pada bayi yang mengalami kelainan hidrosefalus biasanya juga membuat posisi bayi sungsang. Hal ini terjadi karena ukuran kepala bayi yang lebih besar.

Kepala bayi berisi banyak cairan yang terus diproduksi. Masalah kesehatan ini bisa terjadi karena adanya sumbatan cairan pada otak bayi sehingga kepala bayi menjadi besar.

Karena ukuran kepala bayi yang sangat besar maka akan menyebabkan kepala berputar ke atas dan kaki berada dibawah.

Terkadang kepala bayi juga masuk ke bagian rahim yang seharusnya sebagai tempat pantat bayi.

  1. Tali pusar yang lebih pendek

Ketika bayi memiliki tali pusar yang pendek maka juga akan menyebabkan bayi sungsang. Hal ini terjadi ketika bayi tidak bisa berputar secara normal sehingga terjebak dalam posisi sungsang.

Akibatnya kepala bayi terus berada diatas dan tidak mau turun ke bawah. Masalah ini terkadang juga membuat pertumbuhan bayi menjadi lebih lambat.

Hal ini terjadi karena tali pusar membantu menyalurkan nutrisi dari plasenta ke bayi. Beberapa bayi dengan masalah ini juga bisa dilahirkan normal.

Namun perawatan dan pemeriksaan rutin selama hamil sangat diperlukan.

  1. Gangguan plasenta previa

Masalah lain yang menjadi penyebab bayi sungsang adalah ketika mengalami plasenta previa. Kelainan ini akan membuat plasenta berada di bawah sehingga menutupi jalan lahir.

Letak plasenta yang normal memang diatas sehingga kepala bayi bisa turun ke bawah. Sebenarnya masalah plasenta previa tidak hanya menyebabkan bayi sungsang saja tapi juga risiko pendarahan selama hamil dan proses persalinan yang sulit.

Jika sebelum waktu lahir ternyata plasenta sudah lahir maka bayi juga berisiko meninggal dalam kandungan. Karena itu kehamilan ini akan terus dipantau.

Saat sudah masuk waktu lahir dan posisi bayi sungsang maka lebih baik dilahirkan secara caesar.

  1. Terlalu sering hamil

Ibu yang tidak menggunakan alat kontrasepsi dan memiliki kesuburan yang bagus biasanya akan lebih sering hamil.

Ini bisa membuat bayi sungsang karena rahim yang terlalu elastis. Terlebih dengan jarak kehamilan yang pendek maka posisi bayi bisa bergerak dengan lebih leluasa.

Risiko bayi sungsang bukan satu-satunya masalah karena bisa juga rahim tidak siap untuk tempat perkembangan bayi.

Ibu yang sering hamil juga mungkin akan mengalami bayi kurang nutrisi, kelainan plasenta, bahkan rusaknya rahim.

  1. Ibu hamil stres

Ibu hamil yang stres juga bisa mengalami bayi sungsang. Hal ini karena saat ibu hamil yang stres akan memberi dampak besar pada bayi.

Bayi akan lebih banyak bergerak sehingga posisi bayi menjadi tidak sesuai dengan yang seharusnya.

Masalah ibu hamil stres juga bisa menyebabkan bayi terlilit tali pusar, bayi kurang nutrisi dan kesehatan ibu serta bayi yang buruk.

Demikian beberapa penyebab bayi sungsang yang perlu diketahui semua wanita. Terdapat beberapa cara mengatasi posisi bayi sungsang, salah satunya dengan metode pemijatan dari bidan yang ahli.

Untuk mencegah posisi bayi sungsang, maka ibu hamil harus menjaga kehamilan dan melakukan pemeriksaan antenatal care secara rutin ke dokter kandungan atau bidan.