Terkadang alat tes kehamilan seperti test pack menunjukkan hasil yang tidak benar, misalnya hasil test pack positif tapi tidak hamil, atau sebaliknya hasil test pack negatif tapi ternyata hamil.
Alat testpack adalah satu cara memastikan kehamilan yang cukup terpercaya dalam mendeteksi kehamilan dengan tingkat keakuratan hingga 90%.
Harganya yang juga relatif murah menjadi pertimbangan banyak wanita untuk lebih memilih test pack dibandingkan harus langsung memeriksakan diri ke dokter kandungan.
Namun, meskipun tingkat keakuratan testpack mencapai 90%, alat ini juga bisa menunjukkan hal yang berbeda dari yang seharusnya.
Misalnya saja kejadian dimana alat test pack menunjukkan hasil yang positif yang berarti hamil, namun pada kenyataannya ternyata wanita tersebut tidak hamil.
Bagaimana itu bisa terjadi? Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan tes pack jadi tidak berfungsi normal:
1. Test pack sudah kadaluwarsa
Test pack ternyata memiliki batas masa penggunaan sehingga tidak akan berfungsi dengan baik jika penggunaannya telah melewati batas yang seharusnya, misalnya hasil yang menunjukkan positif hamil ternyata tidak hamil.
Tanggal kadaluwarsa pada test pack bisa diperiksa sebelum membeli test pack. Hindari pula membelu test pack dalam jumlah banyak sebagai pasokan, sebaiknya beli test pack secara dadakan sehingga test pack yang digunakan benar-benar baru dan tidak boros.
2. Test pack kena panas
Salah satu penyebab alat test pack positif tapi tidak hamil adalah jendela uji yang rusak akibat suhu panas.
Suhu panas dapat mengganggu kestabilan test pack dalam mendeteksi hormon yang terdapat pada urine nantinya sehingga hasil yang didapatkan tidak akurat.
Hindari pula menyimpan test pack pada ruangan yang lembab karena kelembaban juga akan menyebabkan kerusakan pada jendela uji test pack. Simpanlah test pack suhu ruangan agar test pack tetap berada dalam kondisi baik ketika digunakan.
3. Efek dari obat kesuburan
Jika seorang ibu hamil sedang menjalani program hamil, maka dokter biasanya akan memberikan obat kesuburan yang mengandung hormon HCG atau peniru hormon HCG.
Ketika seorang wanita yang sedang menggunakan obat kesuburan yang mengandung hormon seperti ini melakukan tes kehamilan dengan menggunakan test pack, maka kemungkinan test pack menunjukkan hasil positif lumayan besar.
Hal ini dikarenakan urine mengandung hormon HCG dalam jumlah besar yang terdeteksi sebagai kehamilan pada test pack.
Namun ada juga beberapa obat lain yang juga mengandung hormon HCG seperti anti depressan (diazepam dan alprazolam) atau anitihistamin yang juga akan menyebabkan hasil positif pada test pack meskipun tidak sedang hamil.
4. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik atau hamil anggur memang merupakan kehamilan, hanya saja letak dari hasil pembuahan tidak berada pada tempatnya sehingga harus segera dikeluarkan dari dalam tubuh ibu hamil.
Sel telur yang berhasil dibuahi pun tidak berkembang menjadi bayi, namun menjadi jaringan dengan bintik-bintik kecil seperti buah anggur sehingga dinamakan hamil anggur.
Wanita yang mengalami kehamilan ektopik memang akan menunjukkan hasil positif pada test pack karena ia memang hamil, namun sayangnya kehamilan ini tidak bisa diteruskan karena akan berdampak buruk pada ibu hamil.
Kehamilan ektopik ini biasanya baru terdeteksi setelah usia kehamilan mencapai 1 atau 3 bulan kehamilan.
Kehamilan ektopik sendiri belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun beberapa ahli memperkirakan bahwa kehamilan ektopik bisa disebabkan karena kurangnya nutrisi seperti asam folat pada ibu hamil.
Dalam beberapa kasus, kehamilan ektopik akan berujung pada keguguran akibat sistem pertahanan diri yang mengindikasikan sel telur yang telah dibuahi sebagai benda asing di dalam tubuh.
5. Keguguran
Wanita yang pernah mengalami keguguran pastinya ingin segera mempunyai momongan lagi. Hal ini membuatnya sering melakukan tes kehamilan dengan test pack berkali-kali, apalagi jika kehamilan pertama.
Jika test pack menunjukkan hasil yang positif padahal ia tidak hamil, maka kemungkinan besar sisa-sisa hormon kesuburan yang ada sewaktu ia hamil sebelumnya masih tersisa di dalam tubuh sehingga test pack mendeteksinya sebagai bentuk kehamilan.
Seorang wanita yang pernah mengalami keguguran membutuhkan waktu selama berbulan-bulan untuk menghilangkan sisa hormon kesuburan atau hormon HCG dari dalam tubuhnya.
Maka dari itu, sebaiknya tidak terlalu cepat menggunakan test pack jika pernah mengalami keguguran sebelumnya. Apalagi rahim juga belum cukup stabil dan siap untuk menampung kembali embrio baru.
Gunakan waktu sebaik mungkin untuk benar-benar mempersiapkan kesehatan agar tidak terjadi keguguran lagi. Konsumsi makanan bergizi tinggi untuk meningkatkan kembali kondisi rahim agar lebih kuat.
6. Kehamilan kimia
Istilah kehamilan kimia memang belum akrab di telinga beberapa ibu hamil, namun hal ini bisa terjadi dan akan menyebabkan test pack menunjukkan hasil positif meskipun tidak hamil.
Kehamilan kimia adalah kondisi dimana sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Namun sayangnya, sel telur yang berhasil dibuahi tidak bisa menempel pada dinding rahim sehingga tidak bisa berkembang.
Kejadian ini akan terdeteksi sebagai kehamilan pada test pack, namun tidak akan terdeteksi oleh USG.
USG biasanya baru bisa mendeteksi kehamilan setelah kantong kehamilan mencapai beberapa minggu dan pada kasus kehamilan kimia, kantong kehamilan tidak berkembang karena sel telur yang telah dibuahi telah jatuh.
Beberapa ibu hamil akan menemukan hasil positif pada test pack mereka, namun akan mengalami menstruasi pada beberapa hari berikutnya yang sebenarnya adalah keguguran dini.
Sistem pertahanan tubuh akan mendeteksi sel telur yang gagal menempel pada rahim ini sebagai benda asing di dalam tubuh sehingga tubuh harus mengeluarkannya dengan segera.
7. Cara menggunakan yang tidak benar
Beberapa ibu hamil menggunakan test pack tidak sesuai dengan cara menggunakan alat tes kehamilan yang tertera pada kemasan test pack.
Hal ini tentunya akan menyebabkan hasil yang tidak akurat, misanya hasil test pack positif tapi tidak hamil.
Jika test pack yang telah dicelupkan ke dalam urine dibiarkan terlalu lama, maka urine akan menguap dan seolah membentuk dua garis pada jendela uji.
Hal ini menyebabkan ibu hamil jadi salah membaca hasil yang dikeluarkan oleh test pack. Gunakanlah test pack sesuai dengan instruksi agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
Itulah beberapa penyebab mengapa hasil test pack bisa tidak akurat. Penggunaan alat deteksi kehamilan yang memiliki tingkat keakuratan yang tinggi memang mempunyai kelemahan juga, apalagi jika tidak digunakan dengan baik.
Simpan test pack pada tempat yang kering dan aman, serta gunakan test pack sesuai dengan instruksi yang ada agar hasil yang didapatkan bisa lebih akurat.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat lagi, sebaiknya lakukan pemeriksaan kehamilan langsung pada dokter spesialis kandungan.
Hasil pemeriksaan melalui USG akan jauh lebih akurat untuk mendeteksi kehamilan. Selain itu, USG juga akan memeriksa kesehatan organ reproduksi sehingga akan lebih mudah mengetahui penyebab kesulitan hamil atau masalah kesehatan reproduksi lainnya.
Demikianlah artikel tentang penggunaan alat tes kehamilan, dimana hasil test pack positif tapi ternyata tidak hamil. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.