Setelah ibu melahirkan baik itu secara normal atau caesar, maka plasenta atau ari-ari bayi harus dikeluarkan dari rahim. manfaat plasenta adalah mendukung kehidupan janin selama berada di dalam rahim Ibu atau ketika sudah lahir.
Fungsi plasenta sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Jika kondisi plasenta tidak sehat sejak kehamilan maka bayi juga bisa kurang sehat.
Jadi memang plasenta bayi memiliki peran yang sangat besar selama kehamilan. Jadi apa saja hal yang perlu diketahui seputar plasenta bayi (ari-ari bayi)? Simak informasi lengkapnya dibawah ini.
Daftar Isi:
Pengertian Plasenta Bayi
Ketika bayi tumbuh di dalam rahim maka bayi mendapatkan bantuan nutrisi dan oksigen dari tubuh ibu secara langsung. Nutrisi dan oksigen ini akan melewati plasenta yang terhubung langsung melalui tali pusar.
Semua oksigen dan nutrisi yang ada di dalam darah ibu akan sampai ke tubuh bayi dengan melewati ari-ari bayi. Karena itulah ari-ari memang memiliki peran yang sangat besar untuk menyampaikan semua kebutuhan bayi dari tubuh ibu secara langsung.
Ari-ari akan mendukung nutrisi bayi termasuk semua makanan yang dikonsumsi ibu hamil.
Karena itu saat ibu hamil memiliki kebiasaan buruk seperti konsumsi alkohol, rokok, makanan yang tidak sehat dan zat yang berbahaya, maka bisa sampai ke tubuh bayi.
Ketika tubuh bayi mendapatkan asupan kebutuhan dan nutrisi maka tubuh bayi sudah melakukan metabolisme. Hasil sisa metabolisme berupa zat yang tidak berguna dan beracun akan keluar dari tubuh bayi melalui plasenta.
Kemudian zat seperti racun akan masuk ke tubuh ibu yang kemudian juga dikeluarkan tubuh ibu melalui saluran sekresi.
Bahkan ari-ari dalam tubuh bayi juga sangat penting untuk memberikan perlindungan untuk tubuh bayi dari infeksi bakteri, kuman dan virus yang berbahaya.
Plasenta juga sangat penting untuk mendukung kebutuhan hormon tubuh ibu dan bayi seperti oksitosin, estrogen, progesteron, relaksin dan juga hormon HPL.
Sebelum bayi lahir atau kira-kira selama 3 bulan sebelum lahir maka ari-ari akan mengirimkan zat untuk mendukung sistem kekebalan tubuh alami bayi dari ibu.
Proses Pembentukan Plasenta
Semua ibu hamil memang tidak memiliki plasenta secara langsung. Organ ini terbentuk selama proses kehamilan yang sangat alami.
Biasanya saat kehamilan ibu memasuki usia 3 minggu maka indung telur yang mengeluarkan folikel akan hancur. Kemudian mulai menghasilkan hormon progesteron yang membantu janin mendapatkan nutrisi selama trimester pertama.
Setelah kehamilan masuk usia 4 minggu maka sel akan terus menempel pada dinding rahim. Lalu ada beberapa sel yang memang memisahkan diri kemudian masuk ke lapisan dinding rahim yang lebih dalam lagi.
Massa sel yang yang berkumpul ini akan mulai membantu jaringan plasenta yang penuh dengan pembuluh darah. Kemudian saat kehamilan masuk ke trimester kedua maka ari-ari mulai bekerja penuh.
Selama 8 minggu kehamilan berikutnya maka ukuran ari-ari sudah berkembang menjadi besar sampau akhirnya bisa bekerja normal untuk memberikan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi.
Dari waktu ke waktu akhirnya ari-ari akan berkembang sesuai dengan fungsinya untuk mendukung perkembangan bayi.
Cara Menjaga Kesehatan Plasenta
Selama kehamilan maka ibu hamil harus menjaga kesehatan ari-arinya. Ari-ari yang sehat akan memberikan nutrisi yang sehat juga untuk ibu hamil. Jika kurang sehat maka bayi juga bisa menerima dampak yang sangat serius.
Berikut ini cara untuk menjaga kesehatan plasenta selama hamil.
- Hindari semua kebiasaan mengonsumsi kafein selama hamil. Sebaiknya ibu hamil menjauhi kebiasaan mengonsumsi kafein saat hamil. Ini sangat buruk karena kafein juga diserap oleh ari-ari yang akhirnya sampai ke tubuh bayi.
- Jangan merokok atau minum alkohol. Sama seperti kafein maka rokok dan minuman keras sangat berbahaya untuk kesehatan ari-ari.
- Hindari kebiasaan menggunakan obat terlarang dan obat bebas. Menggunakan berbagai jenis obat terlarang dan obat bebas selama hamil menyebabkan ari-ari rusak. Ini tidak baik untuk bayi Anda.
- Segera kenali komplikasi pada plasenta. Jika ibu hamil sudah merasakan nyeri perut bawah, perdarahan dari vagina, kontraksi dan mengalami trauma pada perut akibat kecelakaan atau jatuh maka segera pergi ke dokter.
Komplikasi Plasenta Saat Hamil
Kelainan atau komplikasi pada ari-ari bayi sangat berbahaya untuk ibu dan bayi. Berikut ini komplikasi yang bisa terjadi.
- Solusio plasenta. Hal ini terjadi ketika ari-ari sudah melepaskan diri dari dinding rahim sebelum bayi lahir. Akhirnya ibu bisa mengalami perdarahan dan bayi tidak mungkin bisa menerima oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.
- Plasenta accreta. Ini terjadi karena ari-ari tidak mau melekat pada dinding rahim dengan benar yang menyebabkan perdarahan sebelum dan setelah persalinan. Ini sangat berbahaya untuk ibu hamil.
- Plasenta previa. Ini kejadian yang membuat ari-ari menutupi semua leher serviks dimana sangat berbahaya jika terjadi menjelang persalinan. Akhirnya operasi caesar harus dilakukan demi ibu dan bayi.
Cara Ari-Ari Keluar Setelah Persalinan
Mungkin ibu masih belum paham kapan ari-ari akan keluar setelah bayi lahir. Ternyata proses keluarnya ari-ari harus terjadi setelah bayi lahir.
Ketika bayi lahir maka tim medis akan mengambil beberapa waktu kemudian baru memotong tali pusar. Ini sangat penting agar salah satu pembuluh darah vena pada tali pusar berhenti mengalirkan darah dan memberi kesempatan tubuh bayi menyerap oksigen.
Kemudian ibu akan merasakan kontraksi ringan untuk membantu ari-ari bisa lahir seperti bayi Anda secara alami. Segera setelah itu plasenta akan keluar secara alami.
Namun jika tubuh ibu tidak mampu melakukan kontraksi sehingga ari-ari bisa tertahan maka itu juga sangat berbahaya. Karena itu ibu akan menerima obat untuk merangsang kontraksi.
Jika ibu melahirkan secara caesar maka dokter akan mengeluarkan ari-ari setelah tubuh bayi dikeluarkan. Setelah keluar maka semua bagian membran plasenta sudah keluar semua.
Ketika sudah bersih berarti bahwa tubuh normal tanpa membawa ari-ari lagi.
Faktor Kesehatan Plasenta
Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan plasenta:
- Air ketuban berkurang lebih cepat. Jika selama hamil dan ibu mengalami pecah ketuban dini atau air ketuban merembes maka ini bisa merusak ari-ari. Akhirnya posisi ari-ari tidak tepat dan risiko komplikasi persalinan meningkat.
- Usia ibu hamil terlalu tua. Ibu hamil yang sudah berusia diatas 40 tahun bisa memiliki kesehatan plasenta yang buruk.
- Hipertensi selama hamil. Ibu hamil yang menderita hipertensi bisa memiliki risiko gangguan plasenta yang sangat besar.
- Hamil kembar. Ibu hamil kembar bisa mengalami gangguan ari-ari termasuk jika ibu mengalami kehamilan kembar identik atau tidak.
- Masalah penggumpalan darah. Ibu hamil yang mengalami gangguan kesehatan penggumpalan darah biasanya juga akan mengalami kelainan pada ari-arinya.
- Trauma rahim. Ibu hamil yang pernah mengalami gangguan rahim baik itu karena operasi akibat penyakit pada rahim, operasi caesar dan masalah lain juga rentan dengan gangguan pada ari-ari..
- Riwayat sebelumnya. Jika kehamilan sebelumnya juga menyebabkan gangguan plasenta maka kehamilan berikutnya juga bisa mengalami masalah yang sama.
- Kebiasaan hidup yang buruk. Ibu hamil yang memiliki kebiasaan buruk seperti konsumsi alkohol, narkoba dan merokok juga bisa mengalami masalah plasenta yang berat.
Jadi seperti itulah seputar ari-ari bayi yang memang harus dipahami oleh semua ibu hamil. Jika ibu hamil memang mengalami masalah pada plasenta maka segera konsultasikan dengan dokter.
Sumber:
- https://www.pregnancybirthbaby.org.au/what-is-the-placenta
- http://theconversation.com/explainer-what-is-placenta-28851