Beberapa kondisi tertentu dapat menyebabkan janin meninggal di dalam kandungan atau disebut stillbirth, kondisi ini biasanya terjadi pada usia kehamilan diatas 28 minggu.
Janin yang meninggal di dalam kandungan tentu saja tidak dapat terjadi begitu saja tanpa adanya penyebab maupun faktor yang dapat menyebabkan permasalahan dalam kandungan.
Kadangkala penyebab janin meninggal tidak diketahui ibu hamil. Sehingga terkadang pertolongan yang diberikan menjadi terlambat.
Untuk itulah pentingnya mengetahui apa saja faktor penyebab janin meninggal dalam kandungan, sehingga nantinya ibu dapat mencegah agar risiko tersebut tidak terjadi selama masa kehamilan.
Daftar Isi:
Faktor-Faktor Penyebab Janin Meninggal di Dalam Kandungan Ibu Hamil
Sampai saat ini tidak diketahui secara pasti penyebab janin dapat meninggal dalam kandungan, namun pada beberapa kasus-kasus yang terjadi kondisi-kondisi di bawah ini dapat menjadi penyebabnya.
1. Masalah Plasenta

Sebagian besar kasus janin yang meninggal di dalam kandungan selalu dikaitkan dengan permasalahan pada plasenta. Biasanya yang sering terjadi adalah plasenta tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Plasenta adalah organ yang bekerja untuk menyalurkan asupan penting yang dibutuhkan oleh janin selama berada di dalam kandungan seperti nutrisi, oksigen dan darah.
Sehingga jika sampai organ plasenta mengalami masalah atau gangguan, tentu saja perkembangan janin menjadi terhambat dan mungkin dapat menyebabkan risiko kematian janin dalam kandungan.
2. Infeksi

Jika sampai ibu hamil terkena infeksi, maka tentu saja bakteri atau virus tersebut bisa ke rahim dan kemudian menginfeksi janin yang ada di dalam kandungan.
Biasanya infeksi pada saat usia kehamilan mencapai 24 dan 27 minggu bisa menyebakan risiko janin meninggal di dalam kandungan.
Untuk jenis infeksi yang bisa menyerang saat kehamilan biasanya yaitu Toksoplasmosis dan IMS. Toksoplasmosis merupakan jenis infenksi yang disebabkan bakteri.
Bakteri Tokso yang masuk ke dalam rahim bisa menyebabkan janin di dalam kandungan meninggal.
Sedangkan untuk IMS atau Infeksi Menular Seksual seperti klamidia, vaginosis, dan gonore juga menjadi dapat menjadi penyebab risiko janin yang meninggal di dalam kandungan.
3. Masalah Genetik Janin
Penyebab lainnya mengapa janin meninggal di dalam kandungan adalah masalah genetik.
Penyebab ini terkadang jarang sekali disadari oleh ibu hamil. Banyak ibu yang tidak menyadari jika janin dalam kandungannya mengalami kelainan genetik yang berbahaya.
Jika pun janin tidak meninggal, maka risiko lainnya yag terjadi adalah janin dapat mengalami cacat lahir.
Tak hanya kelainan genetik, kelainan kromosom juga dapat menyebabkan janin dapat meninggal ataupun terkena down syndrome setelah lahir.
4. Bentuk Rahim Yang Tidak Normal
Tanpa disadari, kebanyakan wanita terkadang memiliki bentuk rahim yang tidak normal. Pada rahim normal biasanya berbentuk seperti buah alpukat serta pipih.
Namun pada rahim yang tidak normal dapat menyebabkan wanita sulit untuk hamil ataupun mengalami berbagai gangguan kehamilan.
Gangguan kehamilan inilah yang bisa menyebabkan janin dalam kandungan meninggal.
5. Kehamilan Di Usia Tua

Ketika wanita berusia diatas 40 tahun, sebenarnya kondisi tersebut sudah tidak idesal untuk hamil dan melahirkan. Baca juga: Risiko Hamil di Usia 40 Tahun
Seperti yang anda ketahui, proses melahirkan normal membutuhkan tenaga yang ekstra dan tak jarang sangat sulit untuk dijalani.
Untuk itu lah kehamilan diatas usia 35 tahun dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada masa kehamilan. Ini pula lah yang menyebabkan janin meninggal ketika berada di dalam rahim.
6. Penyakit Yang Diderita Ibu Hamil
Saat kehamilan, mungkin saja ibu dapat terkena penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Tanpa disadari, ini menjadi salah satu penyebab mengapa janin meninggal di dalam kandungan.
Gangguan kesehatan seperti diabetes atau darah tinggi, terutama jika tidak dapat dikontrol dengan baik dapat menyebabkan gangguan pada janin di dalam kandungan.
Kondisi inilah yang menyebabkan risiko tinggi ibu melahirkan bayi yang meninggal.
7. Tali Pusar Yang Tidak Normal
Kondisi tali pusar yang tidak normal juga dapat menyebabkan gangguan pada masa kehamilan yang menyebabkan janin meninggal di dalam kandungan.
Contoh kondisi tali pusar yang tidak normal adalah tali pusar melilit leher bayi ataupun terpuntir. Gangguan ini menyebabkan pasokan oksigen untuk janin dalam kandungan dapat terpangkas.
8. Ibu Mengalami Obesitas

Wanita yang mengalami kondisi obesitas bisa menyebabkan risiko janin meninggal saat masa kehamilan.
Banyaknya timbunan lemak yang ada di dalam tubuh bisa memicu penyakit-penyakit yang berbahaya dapat menyerang tubuh.
Kondisi ini yang menyebabkan terjadinya komplikasi pada masa kehamilan, misalnya saja seperti kelainan jantung, hipertensi, dan lainnya yang menyebabkan janin dapat meninggal dalam kandungan.
9. Pola Hidup Tidak Sehat
Ketika ibu hamil menjalani pola hidup yang tidak sehat, baik sebelum hamil maupun selama hamil bisa menyebabkan risiko janin meninggal ketika masih ada dalam kandungan.
Pola hidup yang kurang sehat, seperti merokok, minum alkohol dan lainnya akan berakibat fatal bagi janin.
Inilah mengapa ibu hamil harus menjaga gaya hidup yang sehat agar bayi dalam kandungan terjaga kesehatannya hingga proses melahirkan tiba.
10. Mengonsumsi Obat Sembarangan
Ketika masa kehamilan, sangat dilarang keras bagi ibu mengonsumsi obat-obatan tanpa melalui resep dokter, apalagi jika sampai sembarangan menkonsumsi obat yang terjual bebas di warung atau toko.
Obat yang tidak memiliki resep dokter tentu saja memiliki komposisi bahan yang bisa saja membahayakan untuk janin dalam kandungan.
Ketika ibu mengalami sakit kepala, sakit gigi, dan lainnya maka akan lebih baik untuk berkonsultasi kepada dokter agar nantinya diberikan obat yang memang sesuai tanpa harus membahayakan janin.
11. Mengonsumsi Obat Terlarang/Narkoba

Tak hanya ibu hamil, bahkan orang biasa pun juga akan mengalami risiko yang fatal saat mengonsumsi obat-obatan terlarang atau narkoba.
Apalagi jika sampai ibu hamil mengonsumsi obat terlarang ini, tentunya akan berdampak buruk untuk kesehatan ibu serta janin dalam kandungan.
Bahaya narkoba ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi saat kehamilan, bahkan dapat menyebabkan janin meninggal ketika masih di dalam kandungan.
Untuk mencegah kondisi-kondisi diatas dapat terjadi pada anda, maka dari itu selalu rutinlah untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mencegah risiko-risiko buruk yang dapat terjadi.
Jangan sepelekan jika terjadi permasalahan pada saat kehamilan, meskipun itu hanya masalah kecil saja.
Selalu jaga kesehatan dengan menjalani gaya hidup yang sehat, seperti mengonsumsi makanan-makanan penuh nutrisi, olahraga rutin yang aman dijalani saat kehamilan, dan hal lainnya yang membantu menjaga kondisi janin dan ibu tetap sehat hingga nanti saat melahirkan tiba.
Nah itu tadi 11 penyebab mengapa janin dapat meninggal dalam kandungan yang dapat terjadi, semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.