Sakit kepala saat hamil dianggap sebagai gangguan kehamilan yang umum pada wanita hamil. Namun migrain bukanlah termasuk jenis sakit kepala yang khas pada ibu hamil.
Migrain cenderung menyebabkan rasa sakit yang lebih kuat dan berdenyut pada satu sisi kepala.
Terkadang migraine yang parah bisa bertahan selama beberapa jam sampai berhari-hari. Ini juga yang akan membuat ibu hamil menjadi kurang sehat sehingga bisa kehilangan kesadaran.
Migrain bisa sangat berbahaya untuk janin karena mungkin juga mengganggu aliran oksigen dan nutrisi. Sehingga Ibu hamil dengan migraine akut harus segera dirawat sampai sembuh.
Daftar Isi:
Penyebab Migrain pada Ibu Hamil
Beberapa hal di bawah ini dapat menyebabkan Ibu hamil mengalami migrain:
- Pengaruh morning sickness
Penyebab utama jika ibu mengalami migraine saat masih hamil muda bisa karena morning sickness. Morning sickness memang akan membuat ibu mual dan muntah baik itu ringan atau parah.
Mual yang parah bisa menyebabkan timbulnya gangguan pada sistem syaraf ibu. Hal ini sering ditandai dengan kepala yang berkunang-kunang setelah muntah atau sejak mulai mual.
Kemudian bagian bahu dan lengan ibu menjadi kesemutan. Dalam waktu yang sangat cepat maka migraine bisa menyerang dengan cepat.
- Tanda dehidrasi
Mual dan muntah yang parah akan membuat ibu mengalami dehidrasi. Kondisi ini yang membuat tubuh ibu kehilangan keseimbangan cairan elektrolit dalam tubuhnya.
Artinya tubuh ibu tidak memiliki jumlah cairan yang cukup sehingga membuat ibu menjadi lemah. Setelah lemah maka sistem syaraf yang mengirimkan respon untuk otak juga terganggu.
Dengan begitu kepala berdenyut akan terjadi disertai dengan keringat dingin dan pandangan kabur. Jika tidak mendapatkan pertolongan maka ibu dan janin bisa terkena bahaya.

- Kurang nutrisi
Ibu yang masih ngidam biasanya juga tidak bisa makan dengan baik. Indra penciuman dan perasa ibu menjadi sangat sensitif sehingga ibu tidak bisa mendapatkan nutrisi yang cukup.
Ini akan membuat ibu sebenarnya kelaparan dan respon yang dikirimkan tubuh biasanya adalah rasa sakit kepala. Jika memang penyebabnya adalah kurang nutrisi maka migrain ini sangat berbahaya.
Janin dalam kandungan juga tidak menerima nutrisi sehingga bisa mengalami gangguan kembang tumbuh dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
- Dampak heartburn
Heartburn adalah naiknya asam lambung yang bisa mencapai kerongkongan. Masalah ini bisa menyebabkan esofagus dan diagfragma tubuh tidak bekerja dengan seimbang.
Beberapa ibu hamil yang pernah mengalami heartburn biasanya juga akan terkena migrain. Migrain ini disebabkan karena respon tubuh ketika organ pencernaan tidak mendapatkan asupan yang cukup.
- Gangguan neurologis
Penyakit yang menyerang sistem neurologis seperti migrain juga bisa disebabkan karena kondisi sistem syaraf yang bermasalah.
Ketika bagian ini tidak bisa bekerja dengan baik maka aliran senyawa kimia ke otak dan aliran darah juga tidak berjalan.
Sistem syaraf akan membuat respon yang sangat cepat sehingga munculah migrain. Kondisi ini bisa terjadi pada ibu hamil yang pernah mengalami trauma kepala seperti cedera atau jatuh.
- Pengaruh hormon estrogen
Pada ibu hamil maka pengaruh hormon estrogen juga bisa memicu migrain yang sangat kuat. Ini akan menyebabkan ibu hamil merasakan migrain kapan saja.
Beberapa pakar medis mengira bahwa estrogen yang naik turun selama hamil akan merubah susunan senyawa kimia yang dibutuhkan oleh otak.
Akhirnya otak menjawab dengan migrain atau sakit kepala pada satu sisi kepala. Kondisi ini juga bisa terjadi pada wanita yang akan menstruasi atau wanita usia lanjut menjelang menopause.
- Produksi serotonin
Jika selama hamil produksi serotonin dalam tubuh ibu sangat tinggi maka bisa menyebabkan ibu terkena migrain. Ini adalah senyawa khusus yang penting untuk sistem neurotransmitter.
Kelainan ini juga bisa terjadi pada ibu hamil yang mengalami tekanan sehingga stres dan tidak santai. Efeknya tidak hanya pada ibu tapi juga bayi yang ada di dalam rahim.
- Kelelahan
Semua ibu hamil pasti akan mengeluh dengan kelelahan. Tubuh ibu hamil memang tidak bisa menahan rasa lelah karena pengaruh pertumbuhan janin.
Rasa lelah ini juga akan merusak aliran zat kimia dan kerja sistem syaraf pada otak sehingga ibu akhirnya terkena migrain.
Karena itu jika sudah sangat lelah maka ibu hamil sebaiknya istirahat agar kondisi migraine tidak lebih parah.
- Kondisi kehamilan
Terkadang pada ibu hamil mengalami sebuah kejadian yang sangat aneh, dimana sel-sel dalam otak melepaskan bahan kimia yang terlalu banyak.
Berbagai bahan kimia tersebut akan menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih sensitif terutama yang ada di permukaan otak. Akhirnya pembuluh darah membengkak dan memberikan sinyal rasa sakit.
Sayangnya sinyal rasa sakit ini hanya terjadi pada satu sisi kelapa yang kemudian disebut dengan migrain.
Cara Mengatasi Migrain Pada Ibu Hamil

Setelah mengetahui faktor penyebabnya, berikut ini beberapa tips cara mengatasi migrain saat hamil:
- Jangan stres
Salah satu pemicu migrain saat hamil adalah karena stres. Untuk itu setiap ibu hamil harus bisa mengelola stres.
Jika ibu sudah merasa tertekan atau stres maka bicaralah dengan suami. Anda bisa berbagi pendapat dan beban dengan suami.
Rasa gelisah saat hamil sebaiknya juga dikelola dengan baik. Ibu harus menyadari bahwa gelisah dan cemas saat hamil bisa memberi dampak untuk janin sehingga tidak baik.
- Perawatan holistik
Ketika ibu hamil tidak mau menggunakan obat maka bisa mencoba perawatan holistik. Perawatan yang sangat baik untuk ibu hamil termasuk akupuntur dan pijat relaksasi.
Hal yang paling penting adalah ibu melakukan terapi kepada ahlinya sehingga sudah terbiasa menangani ibu hamil.
Perawatan ini tidak bisa menghilangkan migrain sepenuhnya tapi bisa mengurangi rasa sakit.
- Cukup tidur
Insomnia atau gangguan tidur memang sangat dekat dengan ibu hamil. Jika ini sering terjadi maka bisa menyebabkan ibu terkena migrain yang parah. (Ingin tahu tips cepat tidur saat hamil? Klik disini).
Untuk mengatasinya maka ibu harus berusaha untuk bisa tidur dengan santai. Caranya adalah dengan memilih posisi tidur yang paling nyaman.
Selain itu cobalah untuk mengatur jarak makan sebelum tidur sehingga ibu tidak mual atau muntah saat tidur.
- Olahraga ringan
Untuk mengatasi berbagai gangguan hormon maka cobalah menggerakan tubuh secara aktif. Ada banyak gerakan olahraga yang bisa dilakukan seperti dengan jalan kaki atau berenang.
Terapi ini juga sangat baik untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman selama hamil. Kemudian juga akan membuat proses persalinan lebih mudah.
- Bersantailah
Ibu hamil tidak harus selalu cemas dan gelisah. Cobalah untuk bersantai. Jika ibu masih bekerja secara aktif maka cobalah mengambil waktu cuti.
Ibu bisa mencoba bepergian dengan pasangan sehingga rasa sakit bisa berkurang. Jika perlu maka ibu bisa mencoba mengambil cuti hamil sehingga bisa menikmati waktu kehamilan dengan baik.
- Periksa ke dokter
Ibu hamil sebaiknya memang tidak minum obat migraine secara bebas. Wanita yang tidak sedang hamil memang bisa minum acetaminophen.
Tapi obat ini bisa menyebabkan efek samping yang buruk untuk ibu dan janin. Karena itu jika ibu ingin mendapatkan obat medis maka cobalah periksa ke dokter kandungan Anda.
Dokter akan menganalisa apa penyebab migrain kemudian memberikan jenis obat yang tepat.
Demikian informasi singkat mengenai gangguan kehamilan migrain. Gangguan lain yang kerap dialami Ibu hamil adalah asma dan ketuban pecah dini.
Migrain bisa berkembang menjadi komplikasi kehamilan sehingga jangan menunda untuk segera ke dokter jika migrain tidak kunjung sembuh.
Sumber:
- https://www.webmd.com/migraines-headaches/migraine-headaches-and-pregnancy#1
- https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/migraines.aspx