Bahaya dehidrasi pada Ibu hamil
Bahaya dehidrasi pada Ibu hamil

13 Bahaya Dehidrasi pada ibu hamil

Kebutuhan cairan pada Ibu hamil meningkat seiring dengan usia kehamilan yang terus bertambah. Kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya, baik pada Ibu hamil maupun janin.

Salah satu bahaya dehidrasi yang mengintai Ibu hamil adalah keguguran dan kelahiran prematur. Anda tentunya tidak ingin mengalami masalah seperti itu.

Ibu hamil memang memiliki kebutuhan khusus terhadap nutrisi dan cairan yang banyak. Hal ini sesuai dengan kebutuhan ibu hamil yang sedang mempersiapkan pertumbuhan janin.

Ketika ibu hamil kekurangan cairan maka dia berisika mengalami kondisi yang tidak sehat dan berpotensi mengalami gangguan pada kehamilan.

Bahaya dehidrasi pada Ibu hamil
Bahaya dehidrasi pada Ibu hamil

Dehidrasi merupakan kondisi ketika ibu benar-benar tidak memiliki cairan yang cukup. Jadi ketika ibu hamil kekurangan cairan, maka bisa terkena bahaya dehidrasi pada ibu hamil, seperti dibawah ini:

  1. Keseimbangan mineral kacau

Tubuh ibu membutuhkan mineral yang lebih banyak untuk menjagar agar semua bagian tubuh yang membutuhkan mineral tercukupi.

Kekurangan cairan bisa membuat keseimbangan mineral dalam tubuh menjadi goyah. Cairan seperti air putih mengandung mineral yang sangat banyak.

Hal ini penting untuk menjaga agar sendi menjadi bergerak dengan baik, jantung bisa memompa darah ke semua bagian tubuh, sistem syaraf bisa bekerja dengan baik dan sistem metabolisme lain.

Salah satu bahaya dehidrasi atau kurang minum air putih saat hamil adalah organ dan sistem dalam tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik.

  1. Pembengkakan sel

Saat ibu mengalami dehidrasi, maka biasanya ibu mencoba untuk minum sebanyak mungkin. Berbagai tanda dehidrasi seperti kelelahan dan tubuh terasa lemas dilihat ibu sebagai kondisi yang biasa saja.

Lalu saat tubuh ibu mendapatkan cairan yang banyak secara mendadak, maka semua bagian tubuh akan mengambil cairan tersebut.

Ini sangat berbahaya karena sel tubuh bisa bekerja ekstra untuk menyerap cairan kemudian membengkak dan pecah. Jika sel yang pecah menyerang bagian otak maka ibu bisa masuk tahap kritis.

  1. Kondisi shock

Saat ibu mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi, maka tekanan darah akan menurun dengan cepat. Hal ini karena tubuh ibu tidak mendapatkan cairan yang cukup dimana sistem peredaran darah tidak bekerja secara normal.

Jumlah sel darah merah juga akan menurun secara drastis. Saat volume darah dalam tubuh semakin rendah maka berbagai organ tubuh ibu akan kekurangan oksigen.

Kondisi ini akan membuat tubuh ibu mengalami shock yang sering ditandai dengan lemah, letih, lesu lalu bisa pingsan.

  1. Risiko kejang

Salah satu bahaya dehidrasi pada wanita hamil adalah bisa menyebabkan Ibu hamil kejang-kejang.

Kejang terjadi ketika reaksi antar sel dan sistem syaraf tidak bekerja secara normal sehingga sinyal yang diterima otak dan organ tidak akan sama.

Reaksi yang sesaat ini bisa dikatakan seperti korsleting pada sistem syaraf. Semua terjadi ketika tubuh kekurangan dua mineral utama yaitu kalium dan sodium.

Mineral ini sangat penting untuk memberikan sinyal kepada sel lain. Kontraksi yang terjadi karena salah sinyal ini yang membuat ibu kejang sampai pingsan.

  1. Air ketuban terlalu sedikit

Saat hamil maka di dalam rahim ibu tidak hanya berisi janin. Air ketuban yang dihasilkan dari cairan tubuh ibu akan berada di dalam rahim.

Fungsinya sangat penting untuk menjaga pertumbuhan janin, melindungi gerakan janin, membuat perkembangan organ dalam janin sempurna seperti paru-paru dan jantung, juga menjaga agar suhu dalam dan luar janin seimbang.

Bisa dibayangkan jika ibu kekurangan cairan dan menyebabkan air ketuban menjadi sangat sedikit maka semua bahaya bisa terjadi pada bayi dalam kandungan ibu.

  1. Resiko keguguran

Bahaya dehidrasi pada Ibu hamil yang mungkin sangat ditakuti adalah keguguran.

Ibu hamil yang kekurangan cairan atau sampai terkena dehidrasi, biasanya akan memiliki air ketuban yang sangat sedikit.

Kondisi ini bisa menyebabkan perkembangan janin menjadi tidak sesuai usia kehamilan. Jika ibu mengalami dehidrasi pada awal trimester pertama maka ibu bisa terkena keguguran.

Karena itu ibu hamil di awal kehamilan harus cukup cairan termasuk ketika terkena efek morning sickness.

  1. Kelahiran prematur

Ibu yang kekurangan cairan pada saat trimester kedua dan ketiga bisa mengalami persalinan prematur.

Ini adalah kondisi ketika bayi lahir sebelum waktunya sehingga kemungkinan organ bayi belum tumbuh sempurna. Beberapa bayi harus mendapatkan perawatan intensif sampai jantung dan paru-paru bisa berfungsi sendiri tanpa alat.

Kekurangan cairan bisa menyebabkan kelahiran prematur karena air ketuban ibu terlalu sedikit dan pecah sebelum waktunya.

  1. Cacat janin

Pertumbuhan janin sangat tergantung pada nutrisi dari ibu termasuk cairan. Ibu yang kehilangan cairan terlalu banyak sehingga bisa terkena dehidrasi maka bisa menyebabkan cacat janin.

Cairan dalam tubuh ibu juga akan sampai ke tubuh janin melalui plasenta. Kekurangan cairan bisa menyebabkan beberapa organ tubuh tidak berkembang sempurna karena janin yang kekurangan oksigen, darah dan nutrisi.

  1. Komplikasi persalinan

Risiko pendarahan dan sulitnya persalinan bisa terjadi pada ibu yang mengalami dehidrasi. Kondisi ini biasanya terjadi ketika ibu sering terkena dehidrasi pada saat awal sampai akhir kehamilan.

Selain itu masalah ini bisa juga dipicu ketika dehidrasi sudah menyebabkan cacat janin dan persalinan prematur.

  1. Gangguan metabolisme

Saat tubuh kurang cairan maka ibu hamil juga terancam dengan kondisi metabolisme yang tidak sempurna. Hal ini bisa membuat tubuh ibu terasa sangat lemah dan tidak berdaya.

Gangguan metabolisme ini bisa menyerang organ tubuh lain termasuk hati dan ginjal. Sebenarnya sisa proses metabolisme tubuh ibu akan disaring oleh hati dan ginjal, kemudian keluar dari tubuh melalui saluran sekresi.

Ketika tubuh tidak bisa membuang sisa metabolisme maka bisa terkena gangguan pada hati dan ginjal.

  1. Persiapan ASI tidak sempurna

Selama hamil maka kelenjar susu akan bekerja untuk memproduksi ASI sehingga bisa langsung keluar setelah melahirkan.

Ini juga baik untuk mempersiapkan agar ibu bisa menghasilkan kolostrum yang sangat penting untuk bayi setelah lahir.

Saat tubuh ibu kekurangan cairan maka bisa menyebabkan ASI tidak diproduksi dengan baik sehingga akan terhambat saat setelah bayi lahir.

  1. Risiko sembelit

Ibu hamil yang kekurangan cairan bisa jadi terkena sembelit yang parah. Sembelit pada ibu hamil memang hal yang sangat wajar.

Karena saat hamil maka tubuh ibu memproduksi hormon kehamilan yang sangat tinggi. Akhirnya pencernaan bekerja sangat lambat termasuk usus besar.

Hal ini sangat buruk untuk ibu karena ibu tidak bisa buang air besar dengan wajar. Penyakit lain yang menyerang ibu termasuk ambein saat hamil dimana ini bisa menyebabkan komplikasi persalinan normal.

  1. Kontraksi palsu

Ibu hamil yang mengalami dehidrasi juga bisa terkena kontraksi palsu. Kontraksi palsu bisa menyebabkan hal yang berbahaya lain termasuk keguguran dan persalinan prematur.

Saat tubuh ibu kekurangan cairan maka kontraksi terjadi karena air ketuban yang sangat sedikit, air ketuban pecah dan tubuh ibu kekurangan aliran darah.

Bahkan hal berbahaya lain bisa terjadi karena janin kurang oksigen sehingga janin bisa meninggal dalam kandungan saat sebelum dilahirkan.

Demikian beberapa bahaya dehidrasi pada ibu hamil. Kekurangan cairan pada ibu hamil ternyata tidak hanya berbahaya untuk ibu saja tapi juga untuk janin dalam kandungan. Karena itu setiap ibu hamil paling tidak harus minum cairan yang cukup agar tetap sehat.