Bekerja menggunakan laptop nirkabel menggunakan signal wifi ternyata dapat menghambat kesempatan seorang pria menjadi Ayah. Setidaknya demikian hasil sebuah penelitian yang menyebut signal wi-fi dapat menyebabkan kemandulan pada pria.
Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bahwa sperma yang diletakkan di bawah laptop yang terhubung internet melalui wifi mengalami lebih banyak kerusakan daripada sperma yang diletakkan di tempat yang sama tapi tanpa koneksi internet nirkabel (wi-fi).
Perkembangan dunia teknologi memang tengah berkembang sangat pesat, setiap saat muncul gadget jenis baru dengan fitur yang lebih modern. Tapi perkembangan teknologi juga membawa dampak yang serius bagi kesehatan, termasuk teknologi wifi.
Amankah wifi bagi kesehatan manusia? apakah wi-fi memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh? di artikel pengenhamil.com kali ini kita akan membahasnya secara mendetail bagaimana teknologi wifi dapat menyebabkan kemandulan pada pria.
Bagaimana Wifi Menyebabkan Kemandulan Pada Pria
Wifi adalah salah satu perangkat internet nirkabel yang sangat membantu aktifitas kerja sehari-hari. Untuk memudahkan, banyak pria yang memangku laptopnya saat sedang bekerja dan terhubung internet melalui signal wifi.
Pada awalnya orang berpendapat bahwa kerusakan sperma tersebut disebabkan oleh panas yang ditimbulkan laptop yang sedang dipangku tersebut.
Tetapi dalam studi terbaru, kemandulan juga ternyata bisa disebabkan oleh pancaran signal wifi yang terus menerus pada area vital pria.
Meski beberapa penelitian terdahulu sudah mengumumkan bahwa signal yang dipancarkan oleh wifi berada dalam batas aman bagi kesehatan manusia, tapi penelitian terbaru ini tidak berkata demikian.
Para ilmuwan tersebut mengeluarkan pernyataan mengagetkan bahwa wi-fi dapat menganggu fungsi rekproduksi dan menjadi salah satu penyebab kemandulan pada pria.
Menurut Reuters Health, penyebabnya adalah adanya pancaran radiasi yang dikeluarkan secara terus menerus oleh perangkat komunikasi nirkabel yang menyebabkan kualitas sperma pria menjadi rusak.
Penelitian tersebut dipublikasi dalam Jurnal Fertility and Sterility. Penelitian dilakukan dengan mengambil contoh semen dari 29 orang sukarelawan.
Contoh semen tersebut dibagi tiga, satu bagian di simpan di bawah laptop yang sedang terkoneksi internet menggunakan wifi, satu bagian lagi di simpan di dekat laptop yang sedang hidup tapi tidak terkoneksi internet, dan satu bagian lagi diletakkan terpisah dari laptop.
Setelah empat jam para peneliti melihat kembali contoh semen tersebut di mikroskop dan hasilnya, sebanyak 25% dari total semen tidak lagi mampu bergerak bebas.
Selain itu, sebanyak 9% dari contoh semen tersebut mengalami kerusakan sistem DNA.
Sementara contoh semen yang diletakkan di dekat laptop yang tidak terhubung internet menunjukkan kerusakan kualitas yang sangat minimal. Hasil yang sama terlihat pada contoh semen yang diletakkan terpisah.
Laporan penelitian tersebut menyebutkan bahwa penggunaan gadget yang terkoneksi internet dan berada di dekat alat reproduksi pria dapat menurunkan kualitas sperma.
Sayangnya laporan tersebut tidak menyebutkan apakah temuan ini berlaku juga pada jenis perangkat nirkabel lainnya selain laptop.
Data terakhir dari American Urological Accociation menyebutkan satu dari enam pasangan subur di Amerika Serikat mengalami kesulitan hamil. Setengah dari ketidaksuburan tersebut disebabkan adanya masalah kesuburan pada pihak pria.
Fakta ini membuat banyak pria terutama yang aktif menggunakan komputer dan terkoneksi internet via wifi yang kaget dan takut.
Secara teori, agar bisa menghamili wanita, seorang pria harus memiliki 20 juta sel sperma per millimeter, selain itu gerak dan bentuk sperma juga menentukan kualitasnya.
Faktor lingkungan adalah salah satu hal yang mempengaruhi kualitas dan jumlah sperma.
Panas berlebih di daerah alat reproduksi karena memangku laptop selama lebih dari 10 menit dapat merusak sperma. Temuan ini melengkapi hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa radiasi ponsel dapat merusak sel sperma.
Meskipun hasil penelitian ini telah dipublikasikan, banyak ilmuwan lain yang tidak percaya bahwa laptop dapat menyebabkan kemandulan.
Tapi bagi anda yang ingin aman, tentu tidak ada salahnya menghindari memangku laptop saat digunakan.
Kesimpulannya, signal wireless dari perangkat wifi untuk akses internet mempengaruhi kualitas sperma pria. Begitu pula dengan suhu panas yang disalurkan dari laptop ke testis melalui paha secara langsung dapat merusak sperma.
Meski sampai saat ini para ilmuwan masih mendebatkannya, semua pengguna termasuk kita perlu lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi wifi di rumah dan kantor.
Selalu bijak menggunakan gadget, hindari memangkunya atau jangan main hp di tempat tidur. Matikan jika memang tidak diperlukan. Sebab terpapar signal wifi secara terus menerus dapat menyebabkan kemandulan pada pria.
Comments are closed